Tesla membuat keputusan bulan lalu untuk mendirikan markas regional di Cyberjaya, Malaysia, yang menjadi aib besar bagi Indonesia dan perkembangan yang signifikan bagi industri kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Dalam kesepakatan dengan Malaysia, Tesla dapat menjual kendaraan listrik buatan Shanghai secara langsung kepada konsumen negara tersebut tanpa markup dari perantara dan bebas dari tarif. Di seluruh Asia Tenggara, pengusaha lokal yang berpengaruh biasanya memiliki monopoli impor kendaraan dengan harga tinggi yang merugikan konsumen yang mencari harga lebih rendah.
Kesepakatan ini menandai Tesla sebagai pelamar pertama yang berhasil mendapatkan dukungan di bawah inisiatif Battery Electric Vehicle Global Leaders initiative Malaysia, yang diluncurkan pada bulan Maret sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjadikan negara ini sebagai pusat industri kendaraan listrik di kawasan.
Direktur Regional Tesla, Isabel Fan, mengatakan kepada media bahwa rencana perusahaan ini adalah respons terhadap “kebijakan masa depan” dari pemerintah Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang secara langsung telah berbicara dengan pendiri Tesla, Elon Musk, bulan lalu.
Presiden Indonesia, Joko Widodo, pasti kecewa, karena ia telah dengan gigih mendekati Tesla selama ini. Pemerintahannya telah dengan yakin berbicara tentang menjadikan Indonesia sebagai pusat rantai pasok kendaraan listrik di Asia, jika bukan dunia, dengan bantuan investasi China dalam smelter nikel dan pembangkit listrik tenaga batu bara murah. Untuk mendukung upaya ini, pemerintah telah melarang ekspor nikel mentah dan mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik berbasis nikel.
Namun, upaya ini belum berhasil dalam menarik produsen mobil untuk membangun kendaraan listrik di Indonesia. Tesla telah menjadi target utama pemerintah, dengan perginya Jokowi ke Texas pada Mei 2022 untuk bertemu dengan Musk. Beberapa kali, pejabat Indonesia mengatakan bahwa perusahaan Amerika Serikat ini hampir mengumumkan investasi miliaran dolar dalam pembuatan baterai dan produksi lainnya di negara ini.
Tesla tidak pernah mengkonfirmasi rencana tersebut secara publik. Ketika tidak ada yang segera muncul dari kunjungan Widodo, kabarnya sesuatu bisa terjadi di KTT Grup 20 di bali pada November tahun lalu, tetapi Musk tidak muncul.
Menyusul pengumuman Malaysia, Luhut Pandjaitan, mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengumumkan insentif baru bagi produsen kendaraan listrik segera dan bahwa ia akan bertemu dengan Musk minggu ini untuk membahas rencana Tesla di Indonesia.
Saat ini, Indonesia memberlakukan tarif impor sebesar 50% untuk kendaraan listrik yang sudah dirakit sepenuhnya untuk mendorong investasi manufaktur lokal. Beberapa orang mengharapkan Jakarta akan menawarkan penghapusan pajak ini, seperti yang dilakukan Malaysia untuk Tesla, tetapi Indonesia sangat terikat dengan lingkungan regulasi yang kompleks yang memihak kepentingan lokal dan mempersulit kesepakatan dengan para investor. Selain itu, Indonesia belum melakukan banyak hal untuk membangun stasiun pengisian kendaraan listrik.