Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) termasuk salah satu bank yang memiliki beragam produk pinjaman untuk meringankan kebutuhan keuangan dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari individu, UMKM, hingga korporasi. Bahkan, BRI terus membuka ruang untuk penurunan suku bunga kredit terbaru secara berkala.
Langkah penurunan suku bunga kredit dilakukan BRI untuk menindaklanjuti arahan Bank Indonesia (BI) dalam mendorong penyaluran kredit pada dunia usaha. Menurut Corporate Secretary Bank BRI Aestika Oryza Gunarto, sejak Februari 2021, BRI telah menurunkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk seluruh segmen (Korporasi, Ritel, Mikro, KPR dan non-KPR) secara signifikan atau sebesar 150 bps – 325 bps.
Sepanjang tahun 2020 lalu, BRI telah menurunkan suku bunga secara umum sebesar 75 bps – 150 bps. Bahkan, khusus untuk restrukturisasi keringanan suku bunga, BRI menurunkan suku bunganya antara 300 bps – 500 bps. “Penurunan suku bunga kredit oleh BRI tersebut dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” jelas Aestika, seperti dilansir Bisnis.
Sebagai informasi, di sektor UMKM BRI menawarkan produk pinjaman micro lewat KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan juga Kupedes. Selanjutnya, di segmen retail menengah ada produk Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Sedangkan di segmen pinjaman program ada produk Kredit Pangan, Resi Gudang, dan Kredit Kemitraan. Berdasarkan informasi di situs resminya, KUR Mikro Bank BRI menerapkan besaran suku bunga pinjaman 6% efektif per tahun.
Akan tetapi, kabarnya hingga bulan Desember 2021 ini tersedia pinjaman KUR BRI tanpa jaminan dengan plafon yang ditingkatkan hingga Rp100 juta dan tambahan subsidi bunga KUR menjadi 3 persen. Hal ini telah diputuskan dalam Rapat Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bulan Mei 2021 lalu.
Syarat untuk mengajukan pinjaman KUR BRI pun cukup mudah, di antaranya memiliki usaha yang layak, namun agunan tambahan belum mencukupi, bertujuan menambah modal kerja atau investasi. Kemudian, debitur KUR BRI adalah debitur eksisting atau calon debitur yang tidak sedang menerima kredit selain KPR, KKB, kartu kredit. Sektor yang dibiayai meliputi pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan garam rakyat, pariwisata, jasa, dan perdagangan.