Rebutan dengan Eropa, Stok LNG Negara Asia untuk Musim Dingin 2023 Terancam

LNG (Liquefied Natural Gas) (Sumber : www.energy.gov)

TOKYO/DUBAI/SEOUL – Stok dan tingkat penyimpanan LNG (Liquefied Natural Gas) saat ini memang terlihat memadai. Meski demikian, ada kekhawatiran apakah persediaan gas tersebut akan mencukupi ketika sebagian negara di dunia, terutama yang berada di belahan Bumi utara, menghadapi musim dingin tahun 2023 mendatang, imbas invasi Rusia ke Ukraina yang menyebabkan pergolakan stok dan harga energi di pasar global.

Bacaan Lainnya

Seperti dilansir dari Nikkei Asia, negara-negara di Asia telah merasakan dampak dari ‘pertempuran gas’ antara Rusia dengan Eropa. Kebijakan pembatasan Moskow pada pasokan gas ke Uni Eropa melalui pipa dan tekad Barat untuk mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil Rusia telah meningkatkan permintaan gas alam cair yang dikirim ke seluruh dunia.

Negara Asia yang sebelumnya adalah konsumen terbesar, sekarang harus meningkatkan upaya untuk mengamankan pasokan lantaran kemunculan Eropa sebagai pembeli LNG yang lebih besar telah mengubah dinamika pasar. “Asia sekarang harus berebut LNG, bersaing dengan Eropa ketika LNG tidak lagi menjadi sumber energi tambahan,” kata kepala ekonom di Japan Oil, Gas and Metals National Corp., Takayuki Nogami.

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), yang minggu ini akan merilis ‘World Energy ‘, impor LNG Eropa melonjak 65% dalam delapan bulan pertama 2022 dibandingkan dengan yang sama tahun lalu. Permintaan ekstra berasal dari keinginan Eropa untuk mengamankan gas untuk musim dingin. Tingkat persediaan Eropa mencapai 87% dari kapasitas penyimpanan kerja mereka pada akhir September 2022.

Eropa telah diuntungkan dari permintaan yang lebih rendah di tempat lain. Ketika harga LNG melonjak, , importir LNG terbesar di dunia, memangkas volumenya dan malah meningkatkan penggunaan gas dan batu bara domestik serta impor gas melalui pipa. Perlambatan ekonomi China dan kebijakan nol-COVID juga mengurangi permintaan. “Pengurangan impor LNG Asia pada paruh pertama tahun 2020 membuat volume tersedia untuk pasar Eropa,” tutur kepala grup gas di Institute of Energy Economics, Japan (IEEJ), Hiroshi Hashimoto.

Dikatakan wakil presiden penelitian gas dan LNG di Wood Mackenzie, Massimo Di Odoardo, permintaan LNG memang akan meningkat selama musim dingin, tetapi stok China tetap tertutup dengan baik dengan LNG yang dikontrak dan tidak mungkin harus membeli LNG spot, kecuali musim sangat dingin. Stok LNG negara Asia lainnya juga terlihat relatif kuat. Per Juni 2022, stok LNG di Jepang dan Korea Selatan berdiri 8% di atas rata-rata lima tahun mereka.

Sejumlah analis mengatakan, tidak mungkin negara-negara pengimpor gas akan segera kekurangan pasokan, tetapi musim dingin yang tidak terduga dapat mengubah itu. Di Jepang, kabinet menyetujui perubahan undang-undang yang memungkinkan Jogmec milik negara mendapatkan gas ketika perusahaan tidak dapat mengamankan pasokan yang cukup. Di Korea Selatan, pemerintah mengadakan pertemuan dengan perusahaan gas, membahas pasokan untuk musim dingin ini.

Terlepas dari upaya negara-negara untuk mengurangi permintaan dan munculnya pasokan , para analis mengatakan, keamanan energi bagi banyak negara masih rapuh. Odoardo dari Wood Mackenzie berpendapat, Eropa mungkin hanya bisa mendapatkan 80% hingga 85% gas dalam penyimpanan pada akhir Oktober 2023. “Namun, jika musim lebih dingin dan ekspor Rusia dipotong lebih jauh, Eropa mungkin hanya bisa mendapatkan 60% hingga 70% gas,” paparnya.

Selain risiko terkait Rusia, ada sejumlah gangguan pasokan yang tidak terduga, termasuk kebakaran di pabrik pencairan LNG Freeport di negara bagian Texas, , pemogokan fasilitas Shell LNG di Australia, dan force majeure produsen gas , Petronas, karena pipa bocor. Untuk Jepang, risiko tetap ada terkait pasokan gas dari proyek Sakhalin-2 di Rusia, yang telah ditinggalkan oleh mitra operasi sebelumnya, Shell.

Jepang mengimpor sekitar 9% LNG dari proyek tersebut. Rumah dagang Jepang, Mitsui & Co. dan Mitsubishi Corp. adalah pemegang saham entitas Rusia, Sakhalin Energy LLC yang baru didirikan. “Bahkan jika kita melewati musim dingin yang akan datang ini tanpa masalah, tantangan sebenarnya adalah bagaimana kita melewati musim dingin berikutnya. Kita tidak punya pilihan selain mengurangi permintaan,” pungkas Hashimoto.

Pos terkait