Jakarta – Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok tentara bayaran Wagner, telah menyerukan pemberontakan bersenjata yang bertujuan untuk menggulingkan menteri pertahanan rusia. Moskow pun segera bereaksi dengan membuka penyelidikan kriminal terhadap Prigozhin.
Dia sebelumnya mengecam kepemimpinan militer negara itu karena gagal dalam perang di Ukraina dan dikenal karena perseteruannya yang sudah berlangsung lama dengan Kementerian Pertahanan. Lantas, apa sebenarnya peran Prigozhin dan Wagner dalam perang?
Prigozhin memposting serangkaian rekaman video dan audio di mana dia menuduh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu memerintahkan serangan roket pada hari Jumat di kamp lapangan Wagner di Ukraina, tempat pasukannya berperang atas nama Rusia.
Prigozhin mengatakan pasukannya sekarang akan menghukum Shoigu dalam pemberontakan bersenjata dan mendesak tentara untuk tidak melakukan perlawanan. “Ini bukan kudeta militer, tapi pawai keadilan,” kata Prigozhin, seperti dilansir dari TRTWorld. Pihak Kementerian Pertahanan sendiri membantah melakukan serangan roket.
Komite Anti-Terorisme nasional, yang merupakan bagian dari Layanan keamanan Federal atau Federal Security Services (FSB), mengatakan dia akan diselidiki atas tuduhan menyerukan pemberontakan bersenjata. FSB mendesak tentara bayaran Wagner untuk menangkap Prigozhin dan menolak untuk mengikuti “perintah kriminal dan pengkhianatannya”.
Polisi anti huru hara dan National Guard dikerahkan untuk memperketat keamanan di fasilitas utama di Moskow, termasuk lembaga pemerintah dan infrastruktur transportasi, lapor Tass.
Jika menilik ke belakang, Prigozhin bisa dibilang memiliki masa lalu yang kelam. Prigozhin dihukum karena perampokan dan penyerangan pada tahun 1981, dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Setelah dibebaskan, dia membuka bisnis restoran di St. Petersburg pada 1990-an. Itulah yang menjadi awal mula perkenalannya dengan Presiden Vladimir Putin, yang saat itu menjabat sebagai wakil walikota.
Dia kemudian berekspansi ke bidang lain, termasuk media dan “pabrik troll” internet terkenal yang menyebabkan dakwaannya di AS karena ikut campur dalam pemilihan presiden 2016. Pada bulan Januari, Prigozhin mengakui telah mendirikan, memimpin, dan mendanai kelompok tentara bayaran Wagner. Beberapa lama kemudian, seperti yang kita tahu sekarang, Wagner mengambil peran yang semakin terlihat dalam perang Ukraina.
Dia telah berulang kali mengeluh bahwa militer Rusia gagal memasok Wagner dengan amunisi yang cukup untuk menguasai Bakhmut dan mengancam akan menarik anak buahnya. Keluhannya yang sering belum pernah terjadi sebelumnya untuk sistem politik Rusia yang dikontrol ketat, di mana hanya Putin yang bisa melontarkan kritik semacam itu.