Dolar Makin Perkasa, Rupiah Lanjut Melemah pada Senin Pagi

Rupiah - (Sumber : sindonews.com)
Rupiah - (Sumber : sindonews.com)

JAKARTA – Rupiah semakin tenggelam di zona merah pada perdagangan Senin (26/9) pagi saat dolar AS terus menunjukkan tren positif. Menurut laporan Bloomberg Index pukul 09.02 WIB, mata Garuda melemah 58 poin atau 0,39% ke level Rp15.095,5 per dolar AS, sedangkan greenback menguat 0,576 poin atau 0,51% ke posisi 113,768 pada pukul 08.55 WIB. Sebelumnya, spot harus ditutup terkoreksi 14,5 poin atau 0,10% di posisi Rp15.037,5 per dolar AS pada transaksi Jumat (23/9) sore.

Bacaan Lainnya

Menurut Direktur PT Laba Forexindo, Ibrahim Assuaibi, dolar AS melonjak dan menyentuh level tertinggi dalam 24 tahun terhadap yen Jepang setelah melanjutkan kebijakan hawkish mereka, sedangkan Bank of Japan mengambil sikap dovish. Bank sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter ultra-mudah, sebaliknya bank sentral AS memberikan sinyal bahwa suku akan mencapai 4,4% pada akhir tahun 2022.

“Federal Reserve juga mengisyaratkan suku bunga akan naik lebih tinggi dan tetap tinggi, lebih lama dari perkiraan pasar sebelumnya,” tutur Ibrahim, seperti dikutip dari Kompas.com. “Pada akhir pekan, mata uang rupiah berakhir melemah 14 poin walaupun sebelumnya sempat turun 15 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp15.203 per dolar AS.”

Hampir senada, ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan bahwa rupiah tertekan oleh internasional terkait prospek global ke depannya. Hal ini didorong oleh kebijakan moneter agresif dari bank sentral global seperti SNB (Saudi National Bank) dan juga Bank of England yang menaikkan suku bunganya.

Untuk transaksi awal pekan ini, analis DCFX Futures, Lukman Leong, memproyeksikan rupiah masih akan bergerak melemah, tertekan penguatan dolar AS yang kembali mencetak rekor tertinggi multi-dekade terhadap euro dan poundsterling. Namun, langkah agresif Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga sebesar 50 poin diperkirakan sedikit banyak bisa menahan pelemahan mata uang Garuda.

Lukman memperkirakan rupiah akan bergulir di kisaran Rp15.000 hingga Rp15.100 per dolar AS. Sementara itu, Josua memprediksi mata uang Garuda akan bergerak di rentang terbatas Rp14.975 hingga Rp15.075 per dolar AS, sedangkan Ibrahim memproyeksikan spot dan ditutup melemah di kisaran Rp15.020 hingga Rp15.070 per dolar AS.

Pos terkait