Rusia Klaim AS Terlibat dalam Program Senjata Biologis di Ukraina

Proyek Penelitian dan Pengembangan Senjata Nuklir - www.dw.com
Proyek Penelitian dan Pengembangan Senjata Nuklir - www.dw.com

MOSKOW – Rusia mengklaim bahwa Rosemont Seneca Partners pimpinan Hunter Biden, putra Presiden AS, Joe Biden, terlibat dalam pembiayaan laboratorium biologi di Ukraina. Laboratorium itu disebut mengembangkan senjata nuklir dalam rangka Proyek Manhattan, yakni proyek penelitian dan pengembangan yang menciptakan senjata nuklir pertama di dunia.

“Materi yang masuk memungkinkan untuk melacak pola interaksi antara lembaga pemerintah AS dan objek biologis Ukraina,” papar Kepala Pasukan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi, Rusia, Igor Kirillov, dilansir dari TRT World. “Sungguh luar biasa bahwa struktur yang dekat dengan kepemimpinan AS saat ini, khususnya dana investasi Rosemont Seneca, terlibat dalam pembiayaan kegiatan ini.”

Bacaan Lainnya

Kirillov mempresentasikan dokumen, yang diduga berasal dari Ukraina dan AS, dan disita dalam pertempuran di Ukraina. Dari informasi yang disajikan, Rosemont Seneca berafiliasi erat dengan perusahaan Metabiota dan Black and Veach, yang dikenal sebagai kontraktor untuk pengiriman peralatan untuk laboratorium biologi Pentagon di seluruh dunia. “Selain Departemen Pertahanan (AS), Badan Pembangunan Internasional AS, Yayasan George Soros, dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) terlibat langsung dalam pelaksanaan program di Ukraina,” klaim Kirillov.

Penelitian di laboratorium Ukraina dipimpin oleh Los Alamos National Lab, yang mengembangkan senjata nuklir dalam rangka Proyek Manhattan, penelitian dan pengembangan yang menciptakan senjata nuklir pertama di dunia. Menurut sebuah dokumen yang disebut ‘kartu registrasi’, 30 laboratorium biologi di 14 pemukiman Ukraina terlibat dalam pengembangan senjata biologis.

Rusia mengatakan, di daerah yang sekarang mereka kendalikan, tidak ada laboratorium, tetapi tidak jelas apakah laboratorium ada di bagian lain Ukraina. Selain eksperimen dengan virus, biolab itu mempelajari patogen dan informasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan senjata biologis, demikian tulis dokumen tersebut.

“Dalam kerangka proyek yang disebut UP-8 yang dilakukan di Lviv, Kharkiv, Odessa, dan Kiev, 4.000 prajurit diuji untuk antibodi hantavirus dan 400 lainnya untuk mengetahui keberadaan antibodi untuk virus demam Kongo-Krimea,” katanya. “Secara total, lebih dari 16.000 tes biologis yang dilakukan di Ukraina telah dipindahkan ke luar negeri. Penyaringan skala besar terhadap kekebalan alami populasi mungkin dilakukan untuk memilih agen biologis yang paling berbahaya bagi populasi di wilayah tertentu.”

Ia menambahkan, analisis dokumentasi menunjukkan bahwa tidak hanya sampel jaringan dan serum darah manusia yang diekspor ke luar negeri, tetapi juga patogen berbahaya, serta pembawanya. Lebih dari 10.000 sampel dikirim ke Pusat Lugar di Georgia, laboratorium referensi di Inggris, dan Institut Leffler di Jerman. “Transfer informasi genetik sensitif menciptakan risiko tidak hanya untuk Ukraina, tetapi untuk wilayah tempat tes diangkut,” sambung Kirillov.

Prajurit Ukraina juga diklaim digunakan untuk menguji tanpa izin, Deep Drug, meskipun kegiatan semacam itu dilarang di AS. Dokumen dari proyek UP-2 menunjukkan bahwa prioritasnya adalah tentang agen penyebab antraks, yang ditandai dengan kemampuan merusak yang tinggi dan ketahanan terhadap lingkungan.

“AS memimpin dalam jumlah laboratorium biologi. Menurut data China, setidaknya 336 biolab AS bekerja di 30 negara,” sambung Kirillov. “Kami percaya bahwa dalam konteks informasi yang masuk, perlu untuk meminta klarifikasi dari Washington mengenai tujuan sebenarnya dari kegiatan laboratorium biologi mereka dalam rangka penyelidikan internasional.”

AS membantah tuduhan Rusia, menyebut klaim itu ‘menggelikan’ dan menganggap Moskow mungkin meletakkan dasar untuk menggunakan senjata kimia atau biologis. Ukraina memang memiliki jaringan laboratorium biologi yang didedikasikan untuk penelitian patogen, dan telah menerima dana dari AS. Ini adalah bagian dari inisiatif yang disebut Program Pengurangan Ancaman Biologis yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan wabah mematikan, baik alami atau buatan manusia.

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, Victoria Nuland, mengonfirmasi ada fasilitas penelitian biologi yang dipimpin AS di Ukraina selama sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada 8 Maret lalu. Kiev dan Washington sekarang bekerja untuk mencegah material yang terkumpul di sana agar tidak jatuh ke tangan pasukan Rusia.

Pos terkait