jakarta – Di luar prediksi, rupiah mampu melambung cukup tinggi pada perdagangan Senin (12/7) pagi di tengah meningkatnya kasus Covid-19. Menurut laporan bloomberg Index pada pukul 09.04 WIB, mata uang Garuda menguat 37,5 poin atau 0,26% ke level Rp14.490 per dolar AS. Sebelumnya, spot harus ditutup melemah tipis 2,5 poin atau 0,02% di posisi Rp14.527,5 per dolar AS pada Jumat (9/7) sore.
“Pelemahan rupiah akibat adanya kekhawatiran varian delta dari virus corona yang menyebar cepat, yang dapat menghambat kebangkitan ekonomi global yang sudah menunjukkan kelemahan,” papar Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dilansir dari Bisnis. “Untuk perdagangan Senin ini, rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.510 hingga Rp14.550 per dolar AS.”
Pasar terus memantau perkembangan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro Darurat yang sudah berjalan sepekan dari tanggal 3 hingga 9 Juli 2021. Namun, perkembangan pandemi Covid-19 belum mengalami penurunan, bahkan terus mencetak rekor dalam beberapa pekan terakhir. “Jika kasus baru tidak dapat dikendalikan dan terus bertambah, maka Indonesia bisa mencatatkan kasus aktif lebih tinggi dan mendekati Rusia maupun India,” sambung Ibrahim.
Hampir senada, Analis Global Kapital Investama, Alwi Assegaf, menilai bahwa dengan memburuknya sentimen global akibat dari penyebaran virus corona varian delta, telah mendorong investor untuk lari ke aset safe haven. Ia melihat beberapa negara lain seperti Jepang, juga mengumumkan keadaan darurat di Tokyo karena meningkatnya kasus baru Covid-19.
“Kondisi ini mungkin bisa menjadi sentimen negatif, yang notabene searah dengan pergerakan risk-on. Di dalam negeri, sentimen masih dibayangi kekhawatiran virus corona varian delta ini,” kata Alwi, seperti dikutip dari Kontan. “Pada perdagangan hari Senin, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.510 hingga Rp14.560 per dolar AS.”
Sementara itu, Kepala Ekonom BCA, David Sumual, menjelaskan bahwa saat ini tidak ada berita yang ditunggu dari pasar, karena beberapa data yang akan memengaruhi pergerakan rupiah sudah keluar sebelumnya. Data-data yang memengaruhi, seperti angka inflasi dan cadangan devisa yang memberikan sentimen baik sudah keluar. “Rupiah akan bergerak tipis di kisaran Rp14.500 hingga Rp14.550 per dolar AS,” ujar David.