JAKARTA – Rupiah mampu bangkit ke zona hijau pada perdagangan Selasa (21/3) sore saat pasar wait and see jelang rapat kebijakan The Fed. Menurut data Bloomberg Index pukul 09.000 WIB, mata uang Garuda menguat 10 poin atau 0,07% ke level Rp15.350 per dolar AS. Sebelumnya, spot harus ditutup melemah 15 poin atau 0,10% di posisi Rp15.360 per dolar AS pada transaksi Senin (20/3) sore.
“Pelemahan rupiah (kemarin) dipengaruhi sikap investor yang masih cenderung berhati-hati di tengah berita merger UBS dan Credit Suisse,” tutur ekonom Bank Permata, Josua Pardede, seperti dikutip dari Kontan. “Kehatian-hatian tersebut terlihat dari pergerakan arah mata uang di Asia yang cenderung bervariasi.”
Untuk perdagangan hari Selasa, Josua memperkirakan mata uang Garuda akan bergerak melemah terbatas menjelang libur nasional dan sentimen pasar yang wait and see menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) tanggal 22-23 Maret 2023. Menurut dia, akan ada potensi aksi jual investor yang lebih berhati-hati menjelang rapat FOMC.
Sementara itu, Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, lebih memandang pelemahan rupiah disebabkan Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di 5,75%. Bank Indonesia percaya suku bunga 5,75% sudah cukup untuk mengembalikan inflasi ke target di pertengahan tahun 2023.
“Rupiah akan tetap bergerak mendatar hingga keputusan suku bunga The Fed keluar pada pertengahan minggu ini,” papar Sutopo. “Dolar AS juga masih stabil dan diperdagangkan di kisaran 103,8. Mata uang tersebut bertahan menjelang keputusan suku bunga The Fed dan upaya otoritas global untuk mengurangi krisis perbankan.”
Hampir senada, Direktur PT Laba Forexindo, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa krisis perbankan membuat investor mulai menilai Federal Reserve yang kurang hawkish dalam beberapa bulan mendatang, karena bank tersebut berlomba untuk membendung tekanan lebih lanjut pada ekonomi imbas kenaikan suku bunga. Dalam pertemuan tengah pekan ini, beberapa menilai The Fed tidak akan menaikkan suku bunga, sedangkan yang lain memproyeksikan kenaikan 25 basis poin.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memprediksi rupiah akan dibuka fluktuatif dan ditutup melemah di kisaran Rp15.350 sampai Rp15.410 per dolar AS. Sementara itu, Josua dan Sutopo sama-sama memperkirakan mata uang Garuda akan bergulir di rentang Rp15.300 sampai Rp15.400 per dolar AS pada hari Selasa.