Pekan Rapat Bank Sentral Global, Rupiah Menguat pada Senin Sore

Rupiah - (Sumber : bisnis.com)
Rupiah - (Sumber : bisnis.com)

JAKARTA – Rupiah mampu berdiri di area hijau pada perdagangan Senin (30/10) sore ketika investor cenderung bersikap hati-hati menjelang sejumlah pertemuan , termasuk The Fed dan Bank of Japan. Menurut laporan Bloomberg Index pukul 14.53 WIB, mata uang Garuda ditutup menguat 49 poin atau 0,31% ke level Rp15.890 per dolar AS.

Mayoritas mata uang di kawasan Benua Asia juga terpantau sanggup mengalahkan greenback. menjadi yang paling perkasa setelah melonjak 0,49%, diikuti won Korea Selatan yang terkatrol 0,30%, baht Thailand yang menguat 0,16%, peso Filipina yang bertambah 0,12%, dan dolar Singapura yang naik 0,06%. Sebaliknya, rupee India harus melemah 0,02%, sedangkan yen Jepang turun tipis 0,01%.

Bacaan Lainnya

“Rupiah diperkirakan masih tertekan dolar AS setelah serangkaian data ekonomi AS yang kuat pada pekan lalu,” tutur analis DCFX Futures, Lukman Leong, pagi tadi seperti dikutip dari CNN Indonesia. “Namun, pelemahan cenderung terbatas mengingat investor masih wait and see menantikan FOMC meeting pada pekan ini serta rilis data inflasi Indonesia bulan Oktober.”

Seperti diketahui, pada minggu kemarin, data mencatatkan ekonomi AS masih tumbuh kencang 4,9% (year on year) pada kuartal ketiga 2023, tertinggi sejak kuartal empat 2022 atau hampir dua tahun. Sementara itu, data S&P Global Manufacturing PMI Flash menunjukkan aktivitas bisnis AS meningkat ke level ekspansif, yakni 50, pada Oktober 2023, dari 49,8 pada September 2023. S&P Global Service PMI Flash juga menunjukkan penguatan menjadi 50,9 pada Oktober 2023.

Dari pasar global, dolar AS bergerak sedikit lebih tinggi dalam perdagangan yang hati-hati pada hari Senin, dan bertahan di dekat posisi 150 versus yen Jepang, karena para menantikan keputusan kebijakan Bank of Japan pada akhir minggu ini, bersamaan dengan pertemuan bank sentral utama lainnya dan serangkaian rilis data ekonomi secara global. Mata uang Paman Sam menguat tipis 0,02 poin atau 0,02% ke level 106,581 pada pukul 10.19 WIB. 

“Ini benar-benar minggu yang sibuk,” kata ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia, Carol Kong, dilansir dari Reuters. “Saya pikir bagi FOMC dan Bank of England, mereka akan bersikap cukup rendah hati dengan membiarkan suku bunga ditahan. Sementara itu, rapat Bank of Japan akan menjadi pertemuan yang paling menarik (mengingat) meningkatnya spekulasi mengenai perubahan kebijakan pada pertemuan ini.”

Pos terkait