Senin Pagi, Rupiah Menguat Jelang Rilis Neraca Perdagangan

Rupiah menguat pada Senin (18/4) pagi - www.viva.co.id

JAKARTA – Rupiah berada di jalur hijau pada Senin (18/4) pagi menjelang rilis data neraca perdagangan Maret 2022. Menurut catatan Bloomberg Index pukul 09.02 WIB, mata uang Garuda menguat 14,5 poin atau 0,10% ke level Rp14.366 per dolar AS. Sebelumnya, spot ditutup naik 18,5 poin atau 0,13% di Rp14.344 per dolar AS pada Kamis (14/4), sedangkan Jumat (15/4) berakhir melemah di Rp14.380,5 per dolar AS ketika pasar domestik libur karena Paskah.

Bacaan Lainnya

Menurut Kepala Ekonom BCA, David Sumual, dalam sepekan terakhir, sentimen eksternal sebenarnya kurang mendukung rupiah karena inflasi di AS yang tinggi memicu spekulasi mengenai agresivitas moneter The Fed ke depan. Namun, dua hari terakhir US Treasury mengalami koreksi setelah sempat menguat tajam.

“Para investor melakukan aksi profit taking di US Treasury, rupiah pun diuntungkan dengan hal ini. Di sisi lain, dari dalam negeri, sentimen untuk mata uang Garuda cukup baik dalam seminggu ini,” tutur David, dilansir dari Kontan. “Sentimen untuk rupiah datang dari aliran dana investor asing yang mengalir di pasar saham, seiring adanya IPO besar yang mendorong dana tersebut masuk.”

Untuk transaksi hari ini, David melanjutkan, data neraca perdagangan bulan Maret 2022 yang akan diumumkan awal pekan ini diyakini masih akan mengalami . Dengan masih positifnya data ekonomi tersebut, ia melihat rupiah akan mendapatkan katalis positif. “Kami memperkirakan data trade balance masih akan surplus di atas 2,5 miliar dolar AS,” sambung David.

Hampir senada, analis Global Kapital Investama, Alwi Assegaf, juga mengatakan bahwa rupiah pada hari Senin akan dipengaruhi data neraca perdagangan dalam negeri. Menurut dia, neraca perdagangan pada Maret 2022 diperkirakan masih akan mengalami surplus sebesar 2,2 miliar dolar AS, yang bisa menjadi sentimen positif untuk rupiah.

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menambahkan bahwa ada beberapa faktor yang akan menopang rupiah pada minggu ketiga Ramadan. Sentimen dari dalam negeri adalah keyakinan pemerintah tentang pertumbuhan ekonomi triwulan I 2022 yang berada di rentang 4,8% hingga 5,2%, sedangkan sentimen luar adalah turunnya imbal hasil Treasury 10-tahun.

Ibrahim memperkirakan pada perdagangan awal pekan, rupiah akan dibuka fluktuatif, tetapi ditutup menguat terbatas pada kisaran Rp14.330 hingga Rp14.360 per dolar AS. Sementara itu, berdasarkan perhitungan Alwi, mata uang Garuda akan diperdagangkan di rentang Rp14.330 hingga Rp14.370 per dolar AS, sedangkan David memproyeksikan spot bergerak pada level Rp14.350 hingga Rp14.400 per dolar AS.

Pos terkait