Jumat Sore, Rupiah Berakhir Melemah Jelang Laporan Nonfarm Payrolls AS

Rupiah - (Sumber : www.cnbcindonesia.com)
Rupiah - (Sumber : www.cnbcindonesia.com)

JAKARTA – Setelah bergulir dalam kisaran yang sempit, rupiah akhirnya harus menyelesaikan perdagangan Jumat (3/2) sore di area merah ketika fokus pasar saat ini tertuju pada laporan nonfarm payrolls AS setelah rapat bank sentral utama. Menurut catatan Bloomberg Index pada pukul 14.59 WIB, mata uang Garuda berakhir melemah tipis 5,5 poin atau 0,04% ke level Rp14.893,5 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas mata uang di kawasan Benua Asia terpantau tidak mampu mengalahkan greenback. Won Korea Selatan menjadi yang paling terpuruk setelah merosot 0,74%, diikuti yuan yang terkoreksi 0,23%, baht Thailand yang melemah 0,18%, dolar Singapura yang berkurang 0,16%, dan peso Filipina yang terkoreksi 0,10%. Sebaliknya, Jepang masih mampu menguat tipis 0,02%.

Bacaan Lainnya

“Rupiah diperkirakan akan bergerak melemah karena indeks dolar AS mampu rebound setelah sinyal dovish dari pertemuan dua bank sentral, European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE),” tutur analis DCFX, Lukman Leong, pagi tadi seperti dikutip dari Katadata. “Rupiah diprediksi bergerak di kisaran Rp14.850 sampai Rp15.000 per dolar AS.”

Seperti diketahui, Kamis (2/2) waktu setempat, dan BoE kompak menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 50 basis poin. ECB dengan tegas menyebut kenaikan dengan besaran yang sama pada bulan berikutnya, sedangkan BoE menuturkan bahwa inflasi saat ini mungkin telah mencapai puncaknya dan membatalkan janji mereka untuk terus menaikkan suku bunga agresif.

Pernyataan dari dan BoE datang sehari setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan hal serupa dalam konferensi pers menyusul kenaikan suku bunga 25 basis poin, bahwa proses disinflasi di Amerika Serikat tampaknya sedang berlangsung. Meski demikian, pihaknya menegaskan masih akan mengatrol suku bunga sampai tingkat inflasi sesuai target.

“” sedikit lebih dovish dari perkiraan pasar sebelumnya, sementara BoE telah memberikan petunjuk kecil bahwa mereka mungkin hampir menyelesaikan siklus pengetatan mereka,” kata ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank Australia (CBA), Carol Kong, dilansir dari Reuters. “Kami mulai melihat bank sentral berkumpul ke sebuah pola sekarang, dengan bank sentral utama pasti mendekati akhir dari siklus pengetatan mereka.”

Laporan nonfarm payrolls AS yang akan diumumkan pada hari waktu setempat akan menjadi ujian besar berikutnya dari perjuangan dalam upaya melawan inflasi. Tanda-tanda masih menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat, dengan jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam sembilan bulan pada minggu lalu.

Pos terkait