Selasa Pagi, Rupiah Berbalik Melemah Jelang Rilis Data Inflasi

Rupiah - www.cnbcindonesia.com
Rupiah - www.cnbcindonesia.com

JAKARTA – Rupiah harus berbalik ke zona merah pada perdagangan Selasa (2/5) pag menjelang laporan data inflasi April 2023. Menurut catatan Index pukul 09.30 WIB, mata uang Garuda melemah 20 poin atau 0,14% ke level Rp14.694 per . Sebelumnya, spot menguat 32,5 poin atau 0,22% di posisi Rp14.674 per dolar AS pada transaksi Jumat (28/4) sore.

Bacaan Lainnya

“Penguatan rupiah (kemarin) didukung oleh faktor eksternal. Sentimen negatif atas kerugian dari First Republic Bank masih menyisakan kekhawatiran terhadap kesehatan perbankan di AS,” tutur Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, dilansir dari Kontan. “Penguatan rupiah juga didukung oleh penurunan imbal hasil AS serta laporan bruto yang turun, yang mendukung spekulasi resesi teknis AS ke depan.” 

Nyaris senada, Direktur PT Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, melihat bahwa para pelaku pasar masih mencemaskan kesehatan sistem perbankan AS. Selain itu, The Fed diperkirakan akan mengakhiri pengetatan moneter yang agresif karena pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam yang tersendat. “Federal Reserve secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga 25 basis point pada pekan depan dan kemudian berhenti di bulan Juni,” ujar Ibrahim.

Lalu, bagaimana dengan pergerakan mata uang Garuda pada transaksi ? Menurut Sutopo, rupiah akan cenderung bergerak mendatar dan stabil. Pasar akan memperhatikan laporan suku bunga dari Federal Reserve serta laporan pekerjaan yang menjadi indikator penting bagi kesehatan perekonomian AS. “Rupiah akan menguat dalam kisaran Rp14.600 sampai Rp14.700 per dolar AS,” kata Sutopo.

Sementara itu, Chief Analyst DCFX Futures, Lukman Leong, mengutarakan bahwa para investor sekarang cenderung wait and see menjelang pengumuman data inflasi dalam negeri bulan April 2023 yang memang dijadwalkan pada hari ini. Inflasi Indonesia diperkirakan akan kembali melambat sehingga bakal mendukung penguatan mata uang Garuda, tetapi relatif terbatas. 

“Investor cenderung wait and see di tengah padatnya rilis data ekonomi dalam negeri maupun luar negeri serta pertemuan bank sentral utama dunia,” terang Lukman, juga dikutip dari Kontan. “Mata uang Garuda kemungkinan bakal bergerak dalam rentang Rp14.600 sampai Rp14.750 terhadap dolar AS.”

Pos terkait