Profesor Steven Chu: Sains Tidak Dapat Mengatasi Perubahan Iklim Tanpa Dukungan Politik

Wawancara Eksklusif Gita Wirjawan dengan Nobelis Fisika Steven Chu

Profesor Steven Chu, peraih Nobel Fisika dan profesor di Stanford, baru-baru ini berbicara dalam sebuah wawancara mendalam dengan Gita Wirjawan, pendidik dan Indonesia yang juga mengajar di Stanford. Dalam diskusi ini, Chu mengungkapkan perhitungannya bahwa akan terjadi peningkatan suhu global sebanyak 3°, dan menyingkapkan pandangannya yang realistis namun optimis tentang tantangan keberlanjutan dan netralitas karbon.

Chu, yang dikenal atas kontribusinya dalam “pengembangan untuk mendinginkan dan menjebak atom dengan cahaya laser,” juga membahas tentang kisah di balik penghargaan Nobelnya dan pengalamannya dalam pelayanan publik. Dia mempertanyakan masa depan meritokrasi, mencerminkan kecemasan akan kesenjangan yang semakin meningkat dalam masyarakat.

Bacaan Lainnya

Dalam wawancara, Chu menyatakan, “Saya optimis tapi juga realistis bahwa semua janji emisi karbon nol pada 2050… Apakah kita akan sampai di sana? Tidak. Dan apakah kita akan bertahan pada 450ppm? Tidak, kita akan melebihi itu dalam sekitar 15 tahun.”

Dia juga menyoroti pentingnya inovasi ilmiah dalam menghadapi perubahan iklim. Chu menekankan bahwa beberapa penemuan ilmiah penting, seperti dioda pemancar cahaya biru dan baterai lithium-ion, sudah memenangkan Hadiah Nobel. “Lakukanlah karena kita berusaha memecahkan masalah dunia,” ujarnya.

Gita Wirjawan, menanggapi pandangan Chu, mengajukan pertanyaan tentang bagaimana kita dapat mencapai tujuan ini secara ramah lingkungan. Chu mengakui bahwa ini adalah tantangan yang sulit. “Kita memiliki angin, kita memiliki surya; teknologi yang hebat. Kita perlu mengalihdayakan listrik, tapi seiring kita beralih ke energi terbarukan seperti angin dan surya yang tidak stabil dan memerlukan banyak area, maka penyimpanan energi menjadi sangat penting,” jelasnya.

Chu juga berbicara tentang pentingnya pemahaman publik dan dukungan kebijakan dalam mengatasi perubahan iklim. Menurutnya, menghadapi penolakan dan ketidakpercayaan terhadap ilmu pengetahuan merupakan salah satu tantangan besar dalam perjuangan ini.

Wawancara ini tidak hanya mengungkapkan wawasan Chu tentang perubahan iklim dan tantangannya, tetapi juga menyoroti kebutuhan mendesak akan tindakan kolektif dan inovasi untuk menghadapi salah satu tantangan terbesar umat manusia saat ini.

 

Pos terkait