Mampu Ubah Plastik Jadi Bahan Bakar Diesel, Renewlogy Diklaim Rusak Iklim

Ilustrasi: bahan bakar diesel dari plastik (sumber: forbes)
Ilustrasi: bahan bakar diesel dari plastik (sumber: forbes)

Salt Lake City –  Pada tahun 2018, Dow Chemical mengklaim bahwa pabrik daur ulang bahan Renewlogy di Salt Lake City mampu mengolah kembali sampah plastik campuran rumah tangga di Boise, Idaho melalui program ‘Hefty EnergyBag’ dan mengubahnya menjadi bahan bakar diesel. Namun, setelah diselidiki lebih jauh, ternyata itu justru menjadi salah satu pemicu kerusakan iklim saat ini.

Bacaan Lainnya

Seperti yang diungkapkan Reuters dalam penyelidikan tahun 2021, semua jenis sampah plastik yang berbeda mencemari proses pirolisis. Tahun 2022, Boise membakar limbah plastik campurannya di tempat pembakaran semen, yang menghasilkan emisi karbon yang menyebabkan pemanasan iklim. 

Kegagalan Renewlogy yang terdokumentasi dengan baik ini tidak menghentikan industri plastik untuk terus mengklaim bahwa daur ulang bahan kimia berfungsi untuk ‘plastik campuran.’ Padahal, daur ulang bahan kimia tidak dapat dilakukan karena daur ulang mekanis plastik telah gagal secara konsisten. 

Daur ulang mekanis konvensional adalah proses ketika sampah plastik digiling dan dicairkan. Sementara itu, daur ulang bahan kimia adalah proses ketika sampah plastik dipecah menggunakan panas tinggi untuk mengubah bahan kimia menjadi bahan bakar fosil berkualitas rendah. Ini dinilai lebih buruk dibandingkan cara konvensional, karena emisi beracunnya dapat menyebabkan kerusakan baru pada lingkungan, iklim, dan kesehatan makhluk hidup. 

“Kami tidak membuat kasus seperti ini berlalu begitu saja, justru sebaliknya, kami membutuhkan fakta, sehingga individu dan pembuat kebijakan dapat mengambil tindakan nyata,” kata Judith Enck, mantan administrator regional EPA kepada jurnalis The Atlantic. “Solusi yang telah terbukti untuk masalah limbah plastik dan polusi AS ada dan dapat dengan cepat direplikasi di seluruh negeri.”

Pendiri Last Beach Cleanup Jan Dell menambahkan, solusi ini termasuk memberlakukan larangan kantong plastik sekali pakai, bungkus makanan dari plastik sekali pakai yang tidak dapat didaur ulang, dan memasang peralatan pencuci piring di sekolah untuk memungkinkan siswa makan makanan di piring daripada sekali pakai.

“Jika industri plastik mengikuti pedoman industri tembakau, mereka mungkin tidak akan pernah mengakui kegagalan daur ulang plastik. Meskipun kita mungkin tidak dapat menghentikan mereka untuk mencoba membodohi kita, kita dapat mengesahkan undang-undang yang efektif untuk membuat kemajuan yang nyata,” kata Enck. “Larangan plastik sekali pakai mengurangi limbah, menghemat uang pembayar pajak yang dihabiskan untuk pembuangan dan pembersihan, serta mengurangi polusi plastik di lingkungan.”

Di sisi lain, dapat membantu mengurangi efek samping kerusakan iklim akibat pabrik plastik dan daur ulang plastik dengan menekan perusahaan untuk berhenti mengisi rak toko dengan plastik sekali pakai dan tidak membelinya, atau memilih produk yang dapat digunakan kembali dan dalam kemasan yang lebih baik. Kita semua juga perlu mendaur ulang sendiri kertas, kotak, kaleng, dan kaca yang menjadi limbah rumah tangga.

Pos terkait