STIE Malangkucecwara Malang alias ABM pernah menjadi salah satu kampus berbasis bisnis dan ekonomi favorit di zamannya. Selain menawarkan kualitas pendidikan yang cukup baik, STIE MCE juga dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang mematok biaya kuliah relatif terjangkau.
Kampus yang terletak di Jl. Terusan Candi Kalasan Malang ini mengantongi akreditasi A untuk jurusan Akuntansi dan Manajemen. Untuk pendaftaran sebagai mahasiswa baru jenjang sarjana (S1) di STIE MCE akan dikenai biaya sebesar Rp 200 ribu, sedangkan biaya pendidikan di STIE MCE dibedakan berdasarkan periode waktu pendaftaran.
Mahasiswa yang mendaftar melalui jalur undangan periode September-Desember 2017 dikenai biaya DPP sebesar Rp 14,5 juta, pendaftar pada Gelombang I (Januari-Maret 2018) besaran DPP-nya Rp 15,5 juta, Gelombang II (April-Juni 2018) Rp 17 juta, dan Gelombang III (Juli-September 2018) Rp 19 juta. Sedangkan SPP per bulan untuk setiap periode pendaftaran dipatok sama, yakni Rp 750 ribu.
DPP yang dibayarkan oleh calon mahasiswa meliputi bonus Samsung GalaxyTab, Pengembangan Soft Skill Mahasiswa (PSSM), jaket almamater, kartu mahasiswa, dan kartu perpustakaan. Sementara itu, untuk program Pascasarjana di ABM dikenai biaya kuliah Rp 21 juta, uang pendaftaran Rp 200 ribu, matrikulasi Rp 1 juta, dan heregistrasi per tahun Rp 200 ribu.
Meski biaya kuliah yang dipatok cukup bersaing, jumlah mahasiswa yang ditampung di STIE MCE dari tahun ke tahun rupanya semakin sedikit. Pada tahun ajaran 2017/2018, STIE Malangkucecwara hanya menerima sekitar 600 mahasiswa. Menurut Ketua STIE Malangkucecwara Dr Benyamin PhD, jumlah mahasiswa sengaja dibatasi untuk mencetak lulusan-lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja.
“Jumlah peminat dari tahun ke tahun fluktuatif. Hanya, kami memang tidak bisa mengambil mahasiswa banyak. Kami akan maksimal dengan jumlah mahasiswa di angka 500-an sesuai dengan rasio dosen,” kata Benyamin, seperti dilansir Malang Times.
Jumlah mahasiswa yang dibatasi ini menurutnya terjadi karena ada alih fungsi kelas. Beberapa kelas di ABM difungsikan sebagai laboratorium penunjang perkuliahan mahasiswa. “Kami punya standar jaminan mutu sekarang. Kami juga punya perencana. Konsen dengan kualitas adalah sebagai wujud tanggung jawab moril kami,” tandasnya.