Kota Malang – Majelis Cangkruan Ngopi Ngudud di Kayutangan, yang diadakan setiap Jumat Pahing, telah menjadi sorotan karena uniknya perpaduan antara kegiatan keagamaan dan kebudayaan. Bertemakan ngaji wawasan kebangsaan, acara ini diisi dengan dzikir, istighotsah, shalawatan, dan santunan bagi yatim piatu.
Gus Hisa Al Ayyubi dari PPIQ Darul Hikmah Bareng, selaku pemimpin majelis, mengajak peserta untuk khusyuk dalam dzikir. “Ayo dzikir semoga hajat kita dikabulkan Allah Taala,” ajak Gus Hisa. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sam Adé d’Kross Herawanto, Sam Ambon atau Ari Susanto, serta anggota Curvasud Arema Agregat 87 dan Bantengan Otrahum Malang City (BOMC), termasuk tokoh lintas agama.
Majelis kali ini semakin semarak dengan penampilan Sam Ade yang membawakan lagu “Kabar Damai”. Tak ketinggalan, band rock lawas Kota Malang yang dipimpin Arif Wijayanto ikut memeriahkan suasana. Selain musik, seni bela diri juga turut memukau peserta. Muhammad Ilham Zaidan atau Ilham, atlet silat kembangan, menampilkan aksi silat dengan clurit yang mendapat tepuk tangan meriah.
Mengungkapkan kecintaannya pada seni bela diri, Ilham mengatakan, “Sejak Kelas 1 SD ikut silat ya Pencak Silat, di Perguruan Pamor Muharto.” Ia telah meraih prestasi di berbagai kejuaraan, termasuk Juara 2 di IPSI Champion dan Juara 1 di markas Yon Arhanud 2.
“Latihan pencak setiap hari Sabtu, lali ikut bantengan mulai agustus, seneng karena berkesenian,” ungkap Ilham. Keterlibatannya dalam berbagai kesenian dan olahraga menunjukkan kecintaan dan dedikasinya terhadap budaya lokal.
Majelis Cangkruan Ngopi Ngudud di Kayutangan ini merefleksikan keharmonisan dan keberagaman dalam kehidupan masyarakat Indonesia, di mana dzikir, musik, dan seni bela diri berpadu dalam satu acara yang sarat makna. Acara seperti ini menunjukkan bagaimana kegiatan keagamaan dapat menjadi wadah yang inklusif dan merayakan keberagaman budaya serta seni.