Kuala Lumpur – Sistem lintas batas regional untuk melakukan pembayaran dalam mata uang lokal mendapatkan daya tarik di antara anggota ASEAN, dengan transaksi langsung antara ringgit Malaysia dan rupiah Indonesia kini sudah tersedia.
Orang Malaysia yang bepergian ke Indonesia sekarang dapat membayar barang dan jasa ritel dengan memindai kode tanggapan cepat (QR code) dengan ponsel mereka, demikian pula orang Indonesia di Malaysia. Pembayaran diselesaikan menggunakan mata uang lokal, melewati kebutuhan dolar AS sebagai perantara – dan berpotensi menghemat biaya transaksi hingga 30%.
Konektivitas tersebut merupakan hasil inisiatif ASEAN yang menghubungkan sistem pembayaran lintas batas menggunakan kode QR untuk memfasilitasi transaksi di 10 negara anggota. Bank Negara Malaysia dan Bank Indonesia secara komersial meluncurkan hubungan lintas batas kedua negara bulan lalu. Kode QR nasional Malaysia adalah DuitNow QR sedangkan Indonesia adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Terhubungnya pembayaran QR lintas negara antara Indonesia dan Malaysia merupakan bukti nyata penguatan kerja sama dalam kerangka Regional Payment Connectivity (RPC) untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam rilis resminya.
Hingga saat ini, Malaysia, Indonesia, dan Thailand telah terhubung, dengan Singapura, Vietnam, dan Filipina diharapkan akan terhubung akhir tahun ini. “ASEAN QR Code akan membuat sistem pembayaran lebih mulus, dan Bank Indonesia memperkirakan penghematan biaya transaksi hingga 30% dengan penggunaan kode QR,” kata Pandu Patria Sjahrir, kepala kelompok kerja Dewan Penasihat Bisnis ASEAN untuk sistem tersebut pada Nikkei Asia.
Nilai tukar transaksi ditentukan oleh bank sentral. Kode QR nasional individu memungkinkan pedagang untuk menerima pembayaran dari pelanggan dari berbagai lembaga keuangan yang berpartisipasi, dengan biaya yang dibebankan. Operator sistem pembayaran dari Indonesia, misalnya, adalah Alto, Artajasa, Jalin, dan Rintis, menurut Bank Negara. Jaringan Pembayaran Malaysia (PayNet) adalah operator Malaysia di bawah sistem.
Selain menghemat uang konsumen, kode QR juga akan membantu melindungi anggota ASEAN dari fluktuasi nilai tukar. “Karena pembayaran dilakukan dalam mata uang lokal, penyelesaian tidak akan terpengaruh oleh nilai tukar dolar AS, sehingga melindungi sistem keuangan rupiah dan ringgit dari potensi guncangan dolar,” kata Yeah Kim Leng, seorang profesor ekonomi di Universitas Sunway Malaysia dan anggota Komite Penasihat Keuangan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.