Tokyo – Harga secangkir kopi geisha di Jepang yang terbuat dari biji kopi asal Panama yang langka melambung tinggi hingga 36.000 yen atau USD313. Sementara itu, di Indonesia, kopi panama atau geisha dijual hingga Rp40 juta per kg. Kenaikan harga kopi ini diakibatkan munculnya pemain baru, yakni China yang mengubah lanskap pasar komoditas kopi dunia.
Lalu, dikutip dari Nikkei asia, harga kopi yang meroket dikaitkan dengan perluasan jajaran penikmat kopi di negara China. Di Negeri Tirai Bambu ini, grosir biji kopi secara agresif harga dan mutunya mengalahkan para pesaing di pasar internasional.
“Kami belum bisa membeli biji kopi peringkat atas selama dua tahun berturut-turut,” kata seorang karyawan kedai kopi Namamame Honpo.”Ini akibat masuknya pembeli China yang menaikkan harga semua jenis kopi di pasaran.”
Munculnya pemain China sebagai pemasok sekaligus pembeli biji kopi, mengubah lanskap pasar. Selain itu, beberapa pembeli yang berhasil mengajukan penawaran di Ethiopia’s Cup of Excellence adalah perusahaan dari China.
“Meskipun begitu, Saza Coffee, vendor kopi yang berbasis di Prefektur Ibaraki Jepang, meraih skor tertinggi untuk kopinya di kontes Best of Panama,” kata Presiden Taroh Suzuki. “Saza Coffee juga telah mengalahkan saingannya, yakni China dalam perang penawaran.”
Pembeli China mulai mengambil bagian dalam lelang kopi sekitar lima tahun lalu. Jumlah konsumen kopi China juga telah melonjak hingga 30% selama periode tersebut karena pertumbuhan ekonomi negara telah mendorong perubahan gaya hidup.
“Konsumen kopi meningkat di kalangan pemuda di daerah perkotaan,” kata Masahiro Totsuka, pejabat kepala bisnis kopi Itochu.”Selera konsumen juga meningkat dan meluas ke kopi berkualitas tinggi.”
Selera konsumen China untuk brand terkenal tidak hanya pada fashion, tetapi sudah mencapai produk seperti kopi dan ini membuat harga biji kopi biasa meningkat. Biji Arabika di AS sudah mencapai level tertinggi dalam satu dekade karena cuaca buruk di Brasil dan kemacetan transportasi laut, apalagi jika ditambah dengan munculnya para konsumen China. Diperkirakan harga kopi akan semakin melambung tinggi.
Sebagian forum kopi spesial berjangka melacak pergerakan kopi. Hasilnya, permintaan kopi China yang tinggi memberikan tekanan tambahan di masa mendatang dan akan menyebabkan harga secangkir kopi berkualitas tinggi bisa naik berlipat-lipat.
Dampak dari kenaikan harga kopi membuat sejumlah penyedia minuman tersebut harus melambungkan harga produknya. Saza Coffee, menawarkan kopi Geisha yang dibelinya di lelang Panama seharga 36.000 yen per cangkir di tokonya. Untungnya, itu sudah termasuk pajak. Namun, mengetahui bahwa upah di Jepang lambat naik, kopi spesial seperti ini berisiko menjadi barang mewah yang tidak terjangkau.
Gesha atau geisha adalah salah satu varietas kopi terkenal yang menjadi salah satu jenis kopi termahal di dunia, menurut Kompas. Dari tahun ke tahun, harga varietas kopi asal Panama ini bisa mencapai jutaan rupiah per kilogramnya. Misalnya saja pada 2019, terjadi pemecahan rekor harga geisha dalam lelang yang dilakukan Best of Panama (BOP),
“Orang yang menang lelang adalah orang Jepang dengan harga USD2.000 atau sekitar Rp28 juta per kilogram,” kata Hendri Kurniawan, CEO ABCD School of Coffee. Sementara untuk hasil lelang tahun ini, harga tertinggi kopi geisha washed mencapai USD1.300 per pon atau sekitar Rp40 juta per kg.