Angka PCE AS Melandai, Rupiah Berbalik Menguat pada Senin Pagi

Rupiah menguat (Sumber : bisnistoday.co.id)

JAKARTA – Rupiah mampu berbalik ke zona hijau pada perdagangan Senin (30/1) pagi setelah angka personal consumption expenditure (PCE) AS kurang menggembirakan. Menurut laporan Bloomberg Index pukul 09.08 WIB, mata uang Garuda menguat 10 poin atau 0,07% ke level Rp14.975,5 per AS. Sebelumnya, spot harus ditutup melemah 38 poin atau 0,25% ke level Rp14.985,5 per dolar AS pada Jumat (26/1) sore.

Bacaan Lainnya

Pada akhir pekan kemarin, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS pada Desember 2022, tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 4,4% dari tahun lalu, turun dari pembacaan 4,7% di bulan sebelumnya dan sejalan dengan perkiraan Dow Jones. Itu adalah tingkat kenaikan tahunan paling lambat sejak Oktober 2021.

“Saat ini, investor menantikan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dan data nonfarm payrolls (NFP) AS. rupiah berpotensi menguat apabila pada pertemuan FOMC tidak ada kejutan dari Federal Reserve,” tutur DCFX Futures, Lukman Leong, seperti dilansir dari Kontan. “Dari domestik, pelaku pasar menanti rilis data inflasi Indonesia yang diperkirakan turun. Inflasi yang menurun akan mendukung rupiah karena meredanya kekhawatiran terhadap perlambatan .”

Hampir senada, Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, juga mengatakan bahwa pelaku pasar akan cenderung wait and see menjelang moneter The Fed dalam pertemuan FOMC pada Rabu (1/2) mendatang. Gubernur The Fed, Jerome Powell, dan rekan-rekannya akan dihadapkan pada beberapa sinyal beragam tentang ekonomi.

“Kekhawatiran para pembuat kebijakan adalah bahwa meskipun inflasi mereda, inflasi dapat kembali berayun kapan saja jika pasar kerja tetap sangat ketat,” ujar Sutopo. “The Fed harus tetap membatasi sampai melihat beberapa kerusakan nyata dalam jumlah pekerjaan. Pasar telah priced in atas kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis points pada pekan ini.”

futures terkait suku bunga kebijakan The Fed meramalkan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sekali lagi di luar kenaikan seperempat poin pada minggu ini. Setelah dua kali kenaikan, suku bunga akan mencapai puncak. Pasar mengharapkan tingkat suku bunga puncak berada di 4,9% pada bulan Juni. Prediksi ini masih di bawah ekspektasi banyak pejabat The Fed yang memperkirakan suku bunga puncak di atas 5%.

Pos terkait