Pasar Wait and See, Rupiah Lanjut Melemah pada Selasa Pagi

Rupiah - www.cnbcindonesia.com
Rupiah - www.cnbcindonesia.com

Rupiah tetap tertahan di area merah pada perdagangan Selasa (13/12) pagi ketika pasar cenderung mengambil sikap wait and see jelang laporan data inflasi AS. Menurut catatan Bloomberg Index pukul 09.03 WIB, mata Garuda 25 poin atau 0,14% ke level Rp15.652,5 per AS. Sebelumnya, spot sudah ditutup terdepresiasi 44,5 poin atau 0,29% di posisi Rp15.627,5 per dolar AS pada transaksi Senin (12/12) sore.

Bacaan Lainnya

“Awal pekan ini rupiah mungkin masih berpeluang melemah terhadap dolar AS karena pasar menunggu data dan event penting, yaitu data inflasi konsumen AS bulan 2022 dan kebijakan acuan The Fed,” tutur analis pasar uang, Ariston Tjendra, seperti dikutip dari Antara. “Inflasi konsumen AS yang dirilis hari Selasa malam akan memberikan petunjuk kemungkinan kebijakan yang akan dikeluarkan The Fed.”

Fokus utama investor saat ini memang tertuju pada pengumuman indeks harga konsumen (IHK) AS. Menurut survei Dow Jones, ekonom memperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,3% pada November 2022, dari 7,7% pada bulan sebelumnya. Mengecualikan makanan dan energi, IHK inti diperkirakan akan naik sebesar 0,3% atau 6,1% year-on-year, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% di bulan Oktober atau tingkat tahunan sebesar 6,3%.

Laporan inflasi akan diumumkan hari ini waktu setempat, tepat sebelum Reserve memulai pertemuan dua harinya. Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada Rabu (14/12) waktu setempat, dan sebagian besar ekonom memperkirakan mereka akan tetap dengan kenaikan 50 basis poin bahkan jika laporan inflasi lebih panas.

“Saya pikir jika pasar melihat sesuatu sejalan, semuanya baik-baik saja,” kata kepala strategi suku bunga AS di Bank of America Merrill Lynch, Mark Cabana, dilansir dari CNBC International. “Jika temanya bertahan, suku bunga (hasil obligasi) mungkin masih sedikit menurun. Namun, jika kita melihat sesuatu yang mengejutkan, saya pikir itu akan menghasilkan respons pasar yang lebih besar karena inflasi telah memuncak.”

Lalu, bagaimana dengan pergerakan rupiah pada hari ini? Analis DCFX Futures, Lukman Leong, memprediksi mata uang Garuda tampaknya masih akan bergerak datar dengan kecenderungan melemah, karena investor wait and see menantikan data inflasi AS. “Rupiah akan berada di kisaran Rp15.600 hingga Rp15.700 per dolar AS,” ujar Lukman, dikutip dari Kontan.

Pos terkait