Nonfarm Payrolls AS Melambat, Rupiah Berbalik Menguat pada Senin Pagi

Rupiah - (Sumber : detik.com)
Rupiah - (Sumber : detik.com)

JAKARTA – Rupiah mampu bangkit ke zona hijau pada perdagangan Senin (13/3) pagi setelah nonfarm payrolls Februari 2023 dilaporkan melambat. Menurut data Bloomberg Index pukul 09.06 WIB, mata uang Garuda menguat 19 poin atau 0,12% ke level Rp15.431 per dolar AS. Sebelumnya, spot berakhir terdepresiasi 17 poin atau 0,11% di posisi Rp15.450 per dolar AS pada transaksi Jumat (10/3) sore.

Bacaan Lainnya

Penciptaan lapangan di AS melambat pada bulan Februari 2023, tetapi masih lebih dari yang diharapkan meskipun ada upaya Federal Reserve untuk memperlambat ekonomi dan menurunkan . Nonfarm payrolls dilaporkan naik 311.000 untuk bulan tersebut, demikian rilis Departemen Tenaga Kerja AS, di atas perkiraan Dow Jones 225.000, menandakan bahwa pasar tenaga kerja masih panas.

Tingkat pengangguran naik menjadi 3,6%, sedikit di atas ekspektasi sebesar 3,4%, di tengah kenaikan tingkat partisipasi angkatan kerja menjadi 62,5%, level tertinggi sejak Maret 2020. Survei rumah tangga, yang digunakan Biro Statistik Tenaga Kerja AS, untuk menghitung tingkat pengangguran, menunjukkan peningkatan 177.000 yang lebih kecil. Ukuran pengangguran yang lebih luas yang mencakup pekerja yang putus asa dan mereka yang memiliki pekerjaan paruh waktu naik menjadi 6,8%.

Meskipun jumlah pekerjaan lebih kuat dari ekspektasi, angka pada Februari mewakili perlambatan dibandingkan Januari yang luar biasa kuat. Tahun 2023 dibuka dengan kenaikan nonfarm payrolls 504.000, yang direvisi turun hanya sedikit dari laporan awal sebesar 517.000. Total Desember 2022 juga diturunkan sedikit, menjadi 239.000, turun 21.000 dari estimasi sebelumnya.

“Mungkin berita terbaik dari laporan ini adalah pelonggaran tekanan ,” kata kepala investasi di Comerica Wealth Management, John Lynch. “Penurunan terbesar untuk bisnis adalah perkembangan yang disambut baik. Meskipun demikian, kenaikan 50 basis poin masih tersedia untuk pertemuan bulan Maret, mengingat kekuatan ekonomi baru-baru ini dan bergantung pada laporan (indeks harga konsumen).”

Laporan ketenagakerjaan kemungkinan membuat The Fed berada di jalur yang tepat untuk menaikkan suku bunga ketika bertemu lagi pada 21-22 Maret mendatang. Para pedagang sekarang memberikan yang lebih kecil bahwa bank sentral AS akan mempercepat kenaikan suku bunga sebesar 0,5 poin persentase, menurunkan kemungkinan menjadi 48,4%, atau sekitar lemparan koin, menurut perkiraan CME Group.

Lalu, bagaimana dengan pergerakan rupiah pada transaksi awal pekan ini? Senior Economist KB Sekuritas, Fikri C. Permana, memperkirakan rupiah masih akan berada dalam tren pelemahan. Pelaku pasar akan menantikan data neraca perdagangan Indonesia dan pengumuman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 15-16 Maret 2023. “Rupiah akan bergerak dalam rentang Rp15.395 sampai Rp15.595 per dolar AS,” ujar dia, dilansir dari Kontan.

Pos terkait