MALANG – Siapa yang tidak tahu nasi pecel? Nasi hangat ditambah dengan sayuran yang dituang sambal kacang, kemudian ditutup rempeyek dan aneka lauk tambahan ini memang cocok menjadi menu sarapan. Tak perlu jauh-jauh pergi ke Madiun kalau di Kota Malang saja Anda sudah bisa menjumpai banyak kedai nasi pecel, salah satunya kedai Bang Blek. Nasi pecel Bang Blek ini kerap menjadi incaran mahasiswa karena harganya yang murah, mulai Rp5 ribuan saja.
Badru Sulaiman, pemilik kedai Pecel Bang Blek, mengaku telah lama tertarik berjualan nasi pecel. Namun dia baru berani membuka kedai pada 2021 lalu. Meski terbilang anyar, nyatanya tempat makan ini tak pernah sepi pengunjung. Tak hanya pada jam sarapan, pecel Bang Blek ini pun bahkan dicari saat malam hari.
“Sebelumnya, kami beroperasi mulai jam 5 pagi sampai 12 siang, dan ternyata banyak pelanggan yang protes, akhirnya tutup sampai jam 9 malam,” ungkap Badru. “Kami juga berupaya agar nasi pecel ini bisa dijangkau mahasiswa, sehingga harganya lebih murah, hanya Rp5 ribuan.”
Untuk menjalankan kedainya, Badru dibantu empat orang karyawan. Banyaknya pelanggan yang menyukai sajian pecel ini, membuat sang pemilik terdorong untuk membuka cabang. “Kami bersyukur karena banyak yang suka pecel ini, sehingga ke depan punya rencana untuk membuka outlet di setiap kampus di Kota Malang,” pungkasnya.
Istilah pecel diduga pertama kali muncul dari Ki Gede Pamanahan. Pada Babad Tanah Jawi, ada sebuah cerita mengenai pertemuan Ki Gede Pamanahan dengan Sunan Kalijaga. Pertemuan di siang hari itu sempat dilalui dengan acara makan bersama. Ki Gede Pamanahan menghidangkan nasi beserta sayuran dan lauk pauk lainnya.
Kata pecel diartikan sebagai sesuatu yang direbus kemudian diperas airnya. Apabila merujuk cerita ini, pecel pertama kali muncul di Yogyakarta. Sementara itu, Pecel Madiun menjadi lebih populer dibandingkan pecel-pecel dari daerah lain karena memiliki kekhasan tersendiri, seperti sambal yang ditambah perasan jeruk purut. Pecel Madiun juga terkenal karena komponennya yang lengkap, mulai dari beragam jenis sayuran serta lauk pauk pendamping lainnya.
Sayuran rebus yang menyertai Pecel Madiun di antaranya kacang panjang, bunga turi, kecambah, kenikir, bayam, daun singkong, dan daun pepaya. Selain itu, biasanya juga terdapat bahan lain seperti petai Cina, kemangi, dan potongan mentimun. Sementara itu, lauk pauknya antara lain tempe, tahu, telur ceplok, telur dadar, telur asin, daging empal, ati ampela, dan lain sebagainya.
Tak hanya di daerahnya sendiri, Pecel Madiun sekarang sudah bisa dijumpai di banyak tempat di Jawa Timur, termasuk di Kota Malang. Penjual biasanya memberi keterangan pada warung atau lokasi dagangnya. Harga pecel pun bervariasi, tetapi umumnya masih aman di kantong.