Jatiwangi merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang dikenal sebagai produsen genteng berkualitas terbaik. Ada banyak pilihan merk atau varian genteng Jatiwangi yang ditawarkan untuk pasaran Indonesia. Harga genteng Jatiwangi dibanderol mulai ribuan rupiah per biji.
Ada beberapa varian genteng Jatiwangi yang ditawarkan, misalnya saja Abadi Genteng Jatiwangi varian Fidesienne Natural, Piatto Natural, Posano Natural, dan Maridional Natural dengan harga mulai Rp7.500 per pcs. Kemudian ada Genteng Morando Jatiwangi varian natural dengan harga mulai Rp2.900, transparan Rp3.850, glazur brown Rp3.850, dan glazur antik harganya Rp4 ribuan per biji.
Tak ketinggalan, ada Genteng Gambe Jatiwangi dengan kisaran harga Rp2.500 sampai Rp3.400 per pcs serta Genteng Palentong Jatiwangi dengan harga yang dipatok antara Rp2.000 hingga Rp3.300 per biji. Meskipun genteng Jatiwangi dibanderol dengan harga murah, genteng lokal ini menawarkan banyak kelebihan atau keunggulan, seperti materialnya kuat, diklaim anti bocor, serta indah dan ekonomis.
Sayangnya, bahan baku industri genteng di Jatiwangi, Majalengka ini kabarnya sudah semakin menipis. Oleh sebab itu, para pemilik pabrik genteng terpaksa mendatangkan tanah sebagai bahan baku genteng dari luar daerah. “Kalau di daerah sini sudah habis, hanya sebagian kecilnya saja, kebanyakan dibeli dari daerah luar Jatiwangi,” ucap Juliansyah, salah satu pemilik pembuatan genteng di Kecamatan Jatiwangi, seperti dilansir dari Suaracirebon.
Lebih lanjut Juliansyah menjelaskan bahwa kesulitan bahan baku bukan hanya dialami oleh dirinya, tetapi juga para koleganya. “Ya kalau tidak beli keluar tidak produksi,” paparnya. Dulu tanah dapat diperoleh dari pemilik lahan di daerah sekitar seperti dari warga Sukakaraja atau Pinangraja. Tetapi, sejak beberapa tahun, tanah untuk membuat genteng dengan kualitas super sudah sangat sulit diperoleh, sehingga harus mencari ke daerah lain.
“Tidak semua tanah dapat dijadikan bahan baku pembuatan genteng. Kalau bahan bakunya jelek hasilnya juga tidak akan bagus,” bebernya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Iik, pemilik pabrik genteng lain. Ia mengaku mendatangkan bahan baku tanah dari tempat lain supaya produksinya tak terhenti. “Kalau hanya sekedar tanah, atau asal-asalan ya banyak, tetapi untuk membuat genteng kan bisa sembarangan agar kualitasnya bagus. Dan di daerah sini sekarang persediaannya sudah makin berkurang,” papar Iik.