Mengapa Semangka Jadi Simbol Baru Dukungan Perjuangan Palestina? Ini Alasannya

semangka-palestina
Semangka jadi simbol baru dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina di media sosial

Di tengah kebijakan moderasi konten oleh platform untuk mengendalikan penyebaran informasi salah tentang perang Israel-Hamas, beberapa pengguna mengklaim bahwa platform ini juga melakukan sensor terhadap konten pro- yang tidak berbahaya, termasuk komentar dan akun yang menampilkan bendera Palestina.

Pengguna Instagram, misalnya, melaporkan bahwa platform tersebut menyembunyikan komentar yang mengandung emoji bendera Palestina dan secara otomatis menyisipkan kata “teroris” dalam terjemahan profil tertentu yang mengandung emoji tersebut, menurut laporan dari organisasi digital Palestina 7amleh.

Bacaan Lainnya

Perusahaan induk Instagram, Meta, belum merespons permintaan komentar dari Insider, namun seorang juru bicara Meta mengatakan kepada The Intercept bahwa perusahaan tidak memiliki kebijakan khusus terkait emoji bendera Palestina, dan menyembunyikan komentar yang mengandung emoji tersebut dalam konteks tertentu yang dianggap “ofensif” dan melanggar aturannya.

Akibatnya, pengguna media sosial — mulai dari Instagram hingga TikTok — beralih menggunakan gambar semangka sebagai pengganti bendera Palestina atau sebagai simbol untuk kata-kata seperti “Palestina” atau “Gaza” untuk mengekspresikan solidaritas dengan Palestina dan menghindari apa yang mereka sebut sebagai moderasi yang tidak masuk akal.

Para kreator bahkan menggunakan gambar semangka untuk menggalang bantuan bagi krisis kemanusiaan di Gaza, di mana hampir 11.000 orang telah tewas dalam serangan Israel yang diluncurkan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.200 orang Israel.

TikTok telah menjadi medan bagi para pendukung Palestina, dengan #standwithpalestine yang mengalami lonjakan tajam dalam jumlah tayangan, mencapai 285 juta hanya dalam sepekan, melampaui tagar pro-Israel secara signifikan. Cerita Palestina mendapatkan momentum melalui video yang dibagikan oleh penduduk lokal, memberikan saksi mata langsung pada kehidupan di bawah konflik yang telah berlangsung lama.

Dua WNI di Gaza menggunakan Instagram untuk menunjukkan realitas harian di Palestina, menawarkan perspektif yang sering tidak tersentuh oleh pemberitaan media mainstream. Postingan mereka memperlihatkan keseharian dan kesulitan yang dihadapi oleh penduduk setempat, memberikan suara pada mereka yang terkena dampak langsung.

Dengan adanya serangan yang terjadi awal Oktober, aktivitas online pro-Palestina meningkat, dengan tagar #freepalestine dan #gazaunderattack mendominasi percakapan Instagram. Dalam bentuk solidaritas yang unik, buah semangka – dengan warna merah, hitam, , dan hijau yang menyimbolkan bendera Palestina – telah menjadi lambang baru dalam kampanye online ini.

Sejak Perang Enam Hari 1967, semangka telah menjadi simbol perjuangan Palestina, sebuah cara kreatif untuk mengelak dari larangan penggunaan bendera Palestina oleh Israel. Hari ini, semangka tidak hanya mewakili identitas nasional tetapi juga kedaulatan makanan, menyoroti usaha Palestina dalam mempertahankan varietas komoditas pertanian lokal mereka dari ancaman kepunahan.

Petani Palestina Vivien Sansour memberikan narasi pribadi tentang pentingnya semangka, yang bukan hanya sebagai sumber makanan tapi juga sebagai tempat perlindungan dan bagian dari budaya dan cerita hidup di Palestina. Melalui semangka Jadu’l, rakyat Palestina mengekspresikan ketahanan dan keinginan untuk menjaga warisan mereka, meskipun di tengah kondisi yang penuh tantangan.

Pos terkait