KOTA MALANG – Mungkin tak banyak orang menyangka jika tong sampah juga dapat dihasilkan dari limbah industri. Namun Ikhsan Nurdin, salah satu warga Tlogomas, Kota Malang, telah berhasil membuktikannya dengan puluhan tahun mengolah limbah industri menjadi tong sampah cantik berwarna-warni dan berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat lainnya. Melalui Lima Sarana Bersih miliknya, Ikhsan bahkan telah berhasil menjual produk hingga Papua.
Lima Sarana Bersih bukanlah industri baru karena sudah eksis sejak 1988 silam. Tak hanya tong sampah, Lima Sarana Bersih juga memproduksi gerobak sampah, komposter sampah, mesin pencacah sampah, dan berbagai produk lainnya. Semua produk yang dihasilkan itu berasal dari limbah industri yang diperolehnya dari perusahaan berbahan besi plat.
“Ada dua jenis bahan yang digunakan, bahan baru dan bahan yang sifatnya recycle atau bisa didaur ulang,” kata Ikhsan. “Kami sudah bekerja sama dengan industri besar seperti Gudang Baru, Djarum Foundation, hingga Maspion, karena mereka pasti punya bahan impor yang tidak digunakan untuk industri, yang akhirnya didaur ulang jadi tempat sampah.”
Dalam setiap pengerjaanya, Ikhsan tak sendiri. Dia dibantu oleh enam orang karyawan di rumahnya di Jl. Raya Tlogomas No. 11, RT 3/ RW 7, Kota Malang. Proses pengerjaan produk Lima Sarana Bersih tentunya membutuhkan keterampilan khusus dengan sistem pengelasan secara permanen. Tak heran jika produknya dijamin awet dan tahan lama.
“Proses pengerjaannya ada bermacam-macam, mulai dari pabrikasi (manufaktur), modifikasi, serta kombinasi antara modifikasi dan kerajinan,” tambahnya. “Jadi, dengan sistem teknologi tepat guna, kami membutuhkan kreativitas dan inovasi agar produk tersebut memiliki nilai tambah dan layak jual.”
Selama ini, sistem pemasaran dijalankan lewat media sosial. Lima Sarana Bersih kerap memperoleh pesanan dari Pemkot Malang. Selain pesanan di wilayah Jawa Timur, mereka juga harus memenuhi permintaan dari wilayah Riau, Kalimantan, hingga Papua. Soal harga, Ikhsan mematok tarif mulai Rp75 ribu hingga Rp5 juta, tergantung varian produk.
“Harapannya adalah usaha ini bisa bermanfaat bagi konsumen dan terpenting adalah misinya menyelamatkan Bumi dengan lingkungan yang bersih,” tandasnya. “Meski langkah kami dianggap sepele karena mengurusi permasalahan tempat sampah, tetapi sebenarnya dengan semangat yang seperti itu, bisa ikut berkontribusi terhadap lingkungan.”
Limbah padat hasil buangan industri dapat dikelola dengan beragam cara agar lebih ramah lingkungan. Limbah padat jenis anorganik biasanya langsung dikelola dengan cara pembakaran atau insinerasi. Meskipun sangat efektif mengurangi jumlah sampah, sayangnya biaya produksi yang tinggi membuat tidak semua industri punya alat tersebut. Sementara itu, limbah anorganik dapat didaur ulang menjadi barang baru dengan nilai jual lebih tinggi seperti yang dilakukan Ikhsan Nurdin lewat usaha Lima Sarana Bersih.