Selasa Pagi, Kurs Rupiah Dibuka Melemah 0,07%

Rupiah - headtopics.com
Rupiah - headtopics.com

JAKARTA – Rupiah masih tertahan di zona merah pada perdagangan Selasa (13/9) pagi saat pasar menantikan rilis data inflasi AS. Menurut catatan Bloomberg Index pukul 09.00 WIB, mata uang Garuda dibuka 11 poin atau 0,07% ke level Rp14.853 per dolar AS. Sebelumnya, spot harus ditutup terdepresiasi 12 poin atau 0,08% di posisi Rp14.842 per dolar AS pada transaksi Senin (12/9) ketika greenback bergerak lebih rendah.

Bacaan Lainnya

Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, pelemahan yang dialami rupiah kemarin salah satunya dipicu sikap pasar yang masih terjebak pada opini populis dalam menyikapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dia menyebut bahwa sebagian publik juga masih mengabaikan fakta objektif kondisi keuangan negara, nilai tukar rupiah, dan krisis energi global.

“Pelaku pasar menilai penyesuaian adalah kebijakan yang sulit dihindari , ketika harga minyak dunia terus berada di kisaran 100 dolar AS per barel seperti sekarang ini,” tutur Ibrahim, dikutip dari Okezone.com. “Konflik antara dan Ukraina sebenarnya telah produksi dan pasokan minyak mentah dari kedua negara terhambat, sehingga terjadi kenaikan harga minyak dunia. Tak mengherankan jika harga keekonomian BBM di dalam negeri juga mengalami kenaikan.”

Sementara itu, Analis DCFX Futures, Lukman Leong, berpendapat bahwa sebenarnya pergerakan rupiah saat ini didukung surplus perdagangan Indonesia yang solid. Namun, di sisi lain, tertekan sentimen kebijakan moneter The Fed yang masih terus mempertahankan sikap hawkish. “Sikap ultra-agresif bank sentral AS juga akan berdampak negatif pada pasar dan obligasi,” ujarnya, dilansir dari Kontan.

Adapun CEO Edvisor.id, Praska Putrantyo, mengatakan bahwa pergerakan rupiah lebih stabil karena mayoritas surat berharga dipegang investor lokal yang berdenominasi rupiah. Ini membuat nilai tukar rupiah menjadi lebih stabil dan tidak mudah fluktuatif. “Dengan asing tidak dominan, pergerakan rupiah menjadi sangat kuat. karena peran dominasi investor lokal cukup membantu meredam volatilitas di pasar kurs rupiah-dolar AS,” katanya.

Lalu, bagaimana dengan pergerakan rupiah pada transaksi hari ini? Menurut Lukman, mata uang Garuda akan cenderung bergerak datar dan akan dipengaruhi sentimen global, termasuk rilis data inflasi AS pada Rabu (14/9) besok waktu Indonesia. “Rupiah kemungkinan bergulir dalam kisaran Rp14.775 hingga Rp14.875 per dolar AS,” pungkas Lukman.

Pos terkait