Jelang Akhir Tahun, Rupiah Rebound ke Level Rp15.635/USD

Rupiah - www.beritasatu.com
Rupiah - www.beritasatu.com

Jakarta – Rupiah dibuka rebound alias menguat sebesar 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp15.635 per dolar AS di awal perdagangan pagi hari ini, (30/12). Kemarin, Kamis (29/12), nilai tukar mata uang Garuda berakhir terapresiasi 61,5 poin atau 0,39 persen ke level Rp15.657,5 per USD.

Bacaan Lainnya

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan the terhadap sekeranjang mata uang utama terpantau melemah. Pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB, indeks dolar AS turun 0,479 persen menjadi 103,840, usai naik 0,18 persen pada sesi perdagangan sebelumnya. Penurunan kurs dolar AS terjadi lantaran gelisah pada akhir tahun ketika optimisme awal atas pembukaan kembali China gagal dan pasar masih mencerna data klaim pengangguran Amerika Serikat.

Pasar sedang mempertimbangkan dampak dari pelonggaran cepat China atas aturan ketat -19 dengan kemungkinan lonjakan infeksi baru. “China adalah salah satu kunci menurut saya hingga 2023 dan apa yang terjadi pada global,” jelas Chris Gaffney, Presiden Pasar di TIAA Bank, seperti dilansir dari Antara.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah orang yang menerima tunjangan usai minggu pertama bantuan naik jadi 1,710 juta pada pekan yang berakhir 17 Desember 2022. Yang disebut klaim berkelanjutan, proksi untuk perekrutan, telah naik lebih tinggi sejak awal bulan Oktober 2022.

“Penurunan itu mungkin merupakan reaksi terhadap angka baru klaim pengangguran AS pada Kamis (29/12). Secara historis, ketika Anda memiliki laju peningkatan klaim berkelanjutan, itu merupakan sinyal awal dari penurunan,” tutur Steve Englander, Kepala Penelitian Valas G10 di Standard Chartered.

Sementara itu, menjelang akhir tahun pergerakan rupiah justru cenderung melemah. Sejak perdagangan kemarin, rupiah bergerak volatil. “Volatilitas ini dipicu oleh aksi spekulasi yang biasanya cukup efektif menggerakkan harga saat perdagangan sepi,” kata Analis DCFX Futures Lukman Leong pada Kontan.

Lukman memprediksi rupiah berpotensi untuk kembali bergerak volatil lantaran hari ini merupakan perdagangan terakhir untuk 2022. Dengan sentimen pasar yang masih menghindari risiko (risk-off), rupiah kemungkinan bakal kembali melemah.

Pos terkait