Dolar Tembus Level Tertinggi 20 Tahun, Rupiah Makin Melempem

Rupiah - sumutinvest.com
Rupiah - sumutinvest.com

Jakarta – Rupiah dibuka melemah sebesar 8,5 poin atau 0,06 persen ke angka Rp14.502 per dolar AS di awal perdagangan pagi hari ini, Jumat (29/4). Kemarin, Kamis (28/4), kurs rupiah berakhir terdepresiasi 80,5 poin atau 0,56 persen ke posisi Rp14.493,5 per USD.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur gerak the Greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau mencapai level tertinggi 20 tahun. Pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB, indeks dolar AS dilaporkan naik 0,74 persen menjadi 103,73, usai mencapai level setinggi 103,93.

Dolar AS usai bank sentral Jepang (BoJ) memperkuat komitmennya untuk menahan suku sangat rendah dengan berjanji membeli dalam jumlah tak terbatas setiap hari untuk mempertahankan target imbal hasil. “BOJ memberikan ‘semua yang jelas’ untuk melanjutkan penjualan yen,” ujar Lee Hardman, analis mata uang di MUFG Bank di London, seperti dilansir dari Antara.

Ada sejumlah spekulasi bahwa BoJ mungkin mundur sedikit mengingat tekanan yang dibangun di pasar valuta asing. Seorang pejabat Kementerian menanggapi bahwa Jepang akan mengambil tindakan yang tepat di pasar mata uang, menyebutkan langkah baru-baru ini sangat mengkhawatirkan.

Dolar AS memangkas kenaikan usai data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Serikat secara tidak terduga berkontraksi pada kuartal pertama lantaran kebangkitan kasus Covid-19 yang mengganggu aktivitas.

Menurut Bipan Rai, kepala strategi valas Amerika Utara di CIBC Capital Markets di Toronto, data itu tak selalu mencerminkan ekonomi yang lemah, namun terlalu dipengaruhi oleh defisit perdagangan yang naik tajam akibat lonjakan impor. “Jika Anda benar-benar mengupasnya dan melihat tren konsumsi dan yang mendasarinya, keduanya masih terlihat cukup sehat,” jelasnya.

Menjelang pengumuman kenaikan suku bunga The Fed dan dolar AS yang terus naik, rupiah pun diperkirakan kembali melemah. Ekonom Mandiri Reny Eka Putri berpendapat, di tengah pergerakan indeks dolar AS yang sudah mencapai 103, menunjukkan bahwa dolar AS memang menguat terhadap mayoritas mata uang. “Ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang bisa saja lebih agresif menjadi penyebab dolar AS menguat,” katanya pada Kontan.

Pos terkait