Angka PDB AS Melebihi Prediksi, Rupiah Dibuka Menguat Tipis 2 Poin

Kurs rupiah (sumber: reuters)
Kurs rupiah (sumber: reuters)

Jakarta – Kurs dibuka menguat tipis sebesar 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp15.565 per AS di awal perdagangan pagi hari ini, Jumat (28/10). Kemarin, Kamis (27/10), nilai tukar mata uang Garuda ditutup terdepresiasi tipis 4 poin atau 0,03 persen ke angka Rp15.567 per .

Bacaan Lainnya

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat terhadap sejumlah mata uang utama. Pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB, indeks dolar AS naik usai data terbaru menunjukkan bahwa (PDB) Amerika Serikat naik pada tingkat tahunan 2,6 persen di kuartal terakhir 2022. Ini sekaligus mengakhiri dua penurunan kuartalan berturut-turut yang telah meningkatkan kekhawatiran ekonomi AS ada di dalam resesi.

Menurut para yang disurvei oleh Reuters memprediksi pertumbuhan PDB AS akan rebound pada tingkat 2,4 persen. Angka PDB yang lebih kuat dibanding perkiraan mengikuti serangkaian data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan dalam beberapa minggu terakhir yang telah menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve (The Fed) terhadap .

“Terlepas dari angka utama yang mengkilat, pandangan di balik layar menunjukkan gambaran yang jauh lebih suram dari ekonomi AS, yang jelas-jelas kehilangan tenaga. Dengan dampak penuh dari kenaikan suku bunga Fed di masa lalu dan masa depan masih dirasakan, ekonomi tampaknya siap untuk penurunan moderat pada paruh pertama tahun depan,” papar Sal Guatieri, ekonom senior di BMO Capital Markets di Toronto, seperti dilansir dari Antara.

The Fed diprediksi bakal menaikkan suku bunga acuan semalam sebesar 75 basis poin menjadi 1,5 persen, tertinggi 13 tahun, pada pertemuan 1-2 November 2022 mendatang. Bank sentral AS juga kemungkinan akan menarik utama ke bank-bank komersial.

Nilai tukar rupiah sendiri diprediksi masih akan melemah terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar mengenai rilis data PDB AS. “Rupiah masih tertekan baik oleh sentimen internal maupun eksternal. Dolar AS diperkirakan akan rebound menjelang data PDB kuartal III 2022 AS yang diperkirakan akan tumbuh solid 2,4%,” kata Analis DC Futures Lukman Leong kemarin, seperti dikutip dari Kontan.

Pos terkait