Pasar Nantikan Hasil RDG BI, Rupiah Masih Terjebak di Zona Merah

Rupiah melemah
Rupiah melemah (Sumber : www.beritasatu.com)

Jakarta mengawali perdagangan pagi hari ini, Kamis (25/5), dengan pelemahan sebesar 48 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.948 per dolar AS. Sebelumnya, Rabu (24/5) sore, mata uang Garuda berakhir terdepresiasi 25 poin atau 0,17 persen ke angka Rp14.900 per USD.

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan the Greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat. Pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, indeks dolar AS 0,38 persen jadi 103,8847. dolar AS terjadi karena kekhawatiran atas pembicaraan plafon utang Amerika Serikat memicu penghindaran risiko di kalangan dan beralih ke mata uang aman Greenback.

Bacaan Lainnya

Jatuhnya pasar saham utama di seluruh dunia telah membebani sentimen risiko pada Rabu (24/5), sehingga memperkuat laju dolar AS. “Permintaan untuk mata uang safe-haven dolar AS meningkat karena para pedagang tetap fokus pada pembicaraan plafon utang,” ujar Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire, seperti dilansir dari Antara.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpendapat bahwa rupiah kemarin bergerak sideways dengan kecenderungan melemah di tengah ketidakpastian global mengenai risiko utang AS.

Kemudian, Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong melihat pergerakan rupiah dan mata uang regional pada umumnya melemah terhadap dolar AS. Hal itu terjadi di tengah sentimen risk off pasar yang dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran mengenai perkembangan seputar pembahasan debt ceiling AS yang belum menunjukkan tanda-tanda akan tercapainya kesepakatan. 

“Kekhawatiran gagal pemerintah AS memicu sentimen negatif di pasar dan menekan aset serta mata uang berisiko,” jelas Lukman pada Kontan. Ia memprediksi, rupiah masih akan tertekan oleh dolar AS selama perundingan debt ceiling atau batasan utang belum selesai.

Para juga sedang menunggu penjelasan ketua The Fed, Jerome Powell dalam risalah pertemuan FOMC. Dari dalam negeri, investor akan menantikan rapat gubernur Bank Indonesia (BI) yang diselenggarakan pada Kamis (25/5). Investor mengharapkan BI memberi pernyataan hawkish supaya dapat menahan pelemahan rupiah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *