Klaim Pengangguran AS Naik, Rupiah Menguat pada Jumat Pagi

Rupiah - okezone.com
Rupiah - okezone.com

JAKARTA – Rupiah mampu keluar dari zona merah pada perdagangan Jumat (7/1) pagi setelah klaim pengangguran mingguan AS dilaporkan mengalami kenaikan. Menurut paparan Bloomberg Index pukul 09.32 WIB, rupiah menguat 34 poin atau 0,24% ke level Rp14.357 per dolar AS. Sebelumnya, spot harus ditutup terdepresiasi 20 poin atau 0,14% di posisi Rp14.391 per dolar AS.

Bacaan Lainnya

Menurut ulasan analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Nikolas Prasetia, seperti dikutip dari Tempo, ada dua faktor yang menyebabkan nilai tukar turun pada transaksi kemarin. Pertama adalah rilis risalah Federal Reserve yang mempertegas optimisme mereka untuk mempercepat proses serta kenaikan suku bunga pada 2022. Kedua adalah penyebaran Covid-19 di dalam negeri yang kembali mencetak penambahan kasus harian.

Risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed yang dirilis pada 5 Januari 2022 menyebutkan, para pejabat bank sentra AS mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih awal dan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya karena ekonomi terus pulih dan inflasi tetap tinggi. Waktu untuk kenaikan pertama suku bunga dana federal diperkirakan bergerak lebih awal dari kuartal pertama 2023 ke Juni 2022.

Sementara itu, jumlah kasus harian Covid-19 di Tanah Air pada tanggal 5 Januari 2022 mencapai 404 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,26 juta kasus. Jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 4 kasus sehingga totalnya mencapai 144.109 kasus. Jika dikurangi kasus sembuh, saat ini total kasus aktif Covid-19 mencapai 4.878 kasus.

“Rupiah sedikit melemah dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya, disebabkan obligasi pemerintah AS terus mengalami kenaikan signifikan,” terang Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dikutip dari Bisnis. “Informasi kenaikan suku bunga AS yang kemungkinan dilakukan pada Maret 2022 membuat dolar AS mengalami penguatan.”

Nyaris senada, Ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail Zaini, mengatakan rupiah ikut melemah setelah pejabat dalam rapat FOMC minutes mengatakan pengurangan kepemilikan obligasi dalam neraca AS kemungkinan akan dimulai setelah bank sentral mulai menaikkan suku bunga. The Fed yang belum mengabarkan jumlah pengurangan neraca keuangan juga menimbulkan ketidakpastian di pasar dan cenderung menekan rupiah.

Namun, sentimen positif datang dari klaim awal untuk asuransi pengangguran AS yang berakhir pada 2021, yang dilaporkan naik lebih dari yang diperkirakan meskipun ada tanda-tanda keseluruhan perbaikan di pasar tenaga kerja. Menurut Data Tenaga Kerja AS, klaim pengangguran mencapai 207.000 untuk pekan yang berakhir 1 Januari 2022, naik 7.000 dari periode sebelumnya.

Pos terkait