Pasar Tunggu Kesaksian Powell, Rupiah Berakhir Menguat

Rupiah menguat
Rupiah menguat (Sumber : www.poros.id)

JAKARTA – Rupiah tetap berdiri di area hijau pada perdagangan Senin (6/3) sore ketika fokus investor tengah tertuju pada kesaksian Ketua The Fed, Jerome Powell, di hadapan AS pada tengah minggu. Menurut laporan Bloomberg Index pukul 14.51 WIB, mata uang Garuda ditutup menguat 16 poin atau 0,10% ke level Rp15.295 per dolar AS.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, mata uang di kawasan Benua Asia terpantau bergerak variatif terhadap greenback. Rupee India menjadi yang paling perkasa setelah melonjak 0,75%, diikuti Korea Selatan yang terapresiasi 0,2%, dan yen Jepang yang menguat 0,07%. Sebaliknya, baht Thailand harus melemah 0,14%, sedangkan peso Filipina terkoreksi 0,07% dan yuan China turun 0,04%.

“Rupiah pada perdagangan hari ini dapat menguat seiring ekspektasi pasar bahwa The Fed akan menaikkan bunga acuan sebesar seperempat poin, alih-alih kembali mengambil tindakan agresif,” tutur analis senior DCFX, Lukman Leong, pagi tadi seperti dikutip dari Katadata. “Dolar AS juga terpantau terkoreksi setelah pernyataan dovish dari pejabat The Fed.”

Dari pasar global, dolar AS membuat awal yang tentatif untuk minggu ini pada hari Senin karena investor menunggu kesaksian dari Powell dan menantikan laporan pekerjaan Februari 2023 yang kemungkinan akan memengaruhi seberapa hawkish bank sentral AS nantinya. Mata uang Paman Sam terpantau melemah 0,09 poin atau 0,09% ke level 104,431 pada pukul 10.48 WIB.

Setelah memberikan kenaikan jumbo sepanjang tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam dua pertemuan terakhirnya, tetapi data ekonomi yang tangguh memicu kekhawatiran pasar bahwa bank sentral AS mungkin kembali ke jalur agresifnya. Sorotan akan tertuju pada laporan pekerjaan yang dijadwalkan pada Jumat (10/3) dan kesaksian Jerome Powell kepada Kongres pada tengah pekan ini.

“Inflasi dasar AS tetap tinggi di atas target inflasi The Fed sebesar 2%,” kata kepala ekonomi internasional dan berkelanjutan di Commonwealth Bank of Australia, Joseph Capurso, dilansir dari . “Data menunjukkan bahwa belanja konsumen tidak banyak melambat, sementara pasar tenaga kerja ketat, dan Powell kemungkinan akan bersikap hawkish dalam kesaksiannya.”

Ahli strategi Citi mengharapkan Powell untuk menunjukkan preferensi untuk kenaikan 25 basis poin, tetapi masih memungkinkan semua opsi, karena dia akan berbicara sebelum data pekerjaan dirilis. Citi mengharapkan kenaikan pada Februari sebesar 255.000 menyusul lonjakan besar 517.000 di Januari. “Kejutan besar pekerjaan dapat menyebabkan kenaikan suku bunga 50 basis poin,” ujar Citi.

Pos terkait