Ketika mantan presiden tersebut diadili di New York, dengan tuduhan menggelembungkan kekayaannya hingga miliaran dolar selama lebih dari satu dekade, pertanyaan tentang seberapa besar kekayaannya menjadi semakin relevan. Jawabannya mungkin mengejutkan: kekayaan Trump bernilai $3,1 miliar, naik dari $2,6 miliar pada tahun 2021, menurut data Bloomberg Billionaires Index.
Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, dilaporkan mengalami peningkatan kekayaan secara signifikan, dengan estimasi peningkatan mencapai $777 juta – lebih dari 12 triliun rupiah dengan kurs saat ini. Menurut laporan terbaru, aset yang dimilikinya selama menjalankan peran sebagai Presiden telah mengalami pertumbuhan nilai yang luar biasa.
Sejak meninggalkan Gedung Putih, Trump telah kembali ke dunia bisnis. Aset-asetnya, yang terdiri dari berbagai properti dan investasi, kini bernilai jauh lebih tinggi daripada sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa Trump tidak hanya berhasil mempertahankan kekayaannya selama masa jabatan presidensinya, tetapi juga mengalami peningkatan yang substansial.
Penyelidikan yang dilakukan oleh sebuah media terkemuka menunjukkan bahwa kenaikan kekayaan Trump ini tidak terlepas dari peningkatan nilai beberapa properti utamanya. Misalnya, klub golf Mar-a-Lago di Florida, yang menjadi pusat kegiatan pribadi dan politik Trump sejak meninggalkan kantor, telah mengalami kenaikan nilai signifikan. Klub ini, yang dulu hanya dianggap sebagai properti rekreasi, kini telah bertransformasi menjadi pusat kegiatan politik dan bisnis.
Sementara itu, Trump Tower di New York, meskipun sempat mengalami penurunan nilai di masa lalu, kini juga mencatatkan peningkatan. Hal serupa terjadi pada sejumlah properti lainnya yang tersebar di seluruh Amerika Serikat dan bahkan di luar negeri. Peningkatan nilai ini mencerminkan keberhasilan strategi investasi Trump yang mengakuisisi properti di lokasi-lokasi strategis.
Keberhasilan ini juga disokong oleh loyalitas basis pendukungnya yang tetap kuat. Faktor ini memungkinkan Trump untuk memanfaatkan mereknya dalam berbagai kesempatan bisnis. Meskipun terdapat kontroversi yang mengelilingi masa jabatannya, tampaknya hal tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap portofolio bisnisnya.
Namun, kenaikan kekayaan Trump ini tidak luput dari sorotan kritis. Beberapa pihak mempertanyakan etika bisnis dan potensi konflik kepentingan selama masa jabatannya sebagai presiden. Ada kekhawatiran bahwa kebijakan yang dibuat selama masa kepemimpinannya mungkin telah menguntungkan bisnis pribadinya.
Meskipun demikian, dari segi bisnis, Donald Trump tampaknya berhasil menavigasi berbagai tantangan dan hambatan dengan cukup efektif. Kekayaannya yang kini bertambah menjadi bukti keberhasilan strategi dan keputusan bisnisnya. Ini juga menunjukkan bahwa karir politiknya belum tentu mengakhiri perjalanan bisnisnya, melainkan mungkin telah membuka peluang baru bagi kekayaannya untuk terus berkembang.
