Sepatu berbahan kulit memang diminati sebagian kalangan lantaran modelnya yang klasik dan long lasting. Sepatu kulit juga dinilai lebih tahan lama dibandingkan produk dengan bahan lainnya. Kampung Sepatu di Gadang, kota Malang, telah dikenal sebagai sentra sepatu kulit berkualitas. Sebagian besar warganya memproduksi sepatu kulit tersebut secara turun temurun. Bahkan yang membanggakan adalah produk sepatu kulitnya mampu tembus pasaran luar negeri.
Salah satu warga Gadang, Kota Malang, Santoso, mengaku kerap menggarap pesanan sepatu kulit berbagai model hingga ke Malaysia. Pemilik Home Industry Maeso ini dibantu 13 orang karyawan untuk memproduksi sepatu kulit dengan berbagai ukuran. “Usaha sepatu ini sudah dirintis kakek saya sekitar 1990-an, terus kami lanjutkan,” ujar Santoso saat melakukan produksi sepatu di rumahnya, tepatnya di di Jl. Gadang Gg 6 No 1 Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Hal yang unik lain dari sepatu kulit buatan Santoso yakni pelanggan bisa menentukan desain sesuai keinginan. Dengan begitu, pelanggannya bisa merasa puas karena dapat memiliki sepatu yang berbeda dari model pasaran. Tak hanya itu, Santoso menjamin daya tahan dan kualitas produknya kepada pelanggan setia. “Biasanya ada yang pesan dengan penambahan inisial. Intinya desain bisa sesuai keinginan pelanggan,” terangnya.
Santoso membagi sistem kerja pengolahan sepatu menjadi dua yakni tukang akper untuk mengerjakan hak atau kaki sepatu dan tukang sol untuk menjahit sepatu. Dia menambahkan, tak hanya untuk pemakaian sehari-hari, ada pula pesanan sepatu fashion. Sepatu fashion sendiri tentu membutuhkan bahan tambahan menyesuaikan konsep dari pemilik. “Bahan utama kulit, tapi untuk model fashion terkadang ditambah bahan brukat dengan pilihan warna semakin banyak. Lama proses pembuatannya bervariasi, bisa lama dan cepat, tergantung tingkat kesulitan,” paparnya.
Dari usahanya yang berjalan puluhan tahun tersebut, rupanya Santoso dan para pegawainya begitu lihai memasarkan produk dengan sistem online. Dia memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk mampu melayani penjualan di seluruh Indonesia. Soal harga, produk sepatu kulit Santoso dibanderol mulai Rp400 ribu hingga puluhan juta rupiah. “Kebanyakan pesanan dari Jakarta, Kalimantan, sampai Malaysia dengan kisaran harga Rp400 ribu sampai puluhan juta rupiah,” tegas Santoso.
Tak hanya Santoso, di Kampung Sepatu Gadang setidaknya ada 50 perajin sepatu kulit lainnya yang hingga kini tetap memproduksi sepatu kulit. Santoso mengungkapkan harapannya, agar kampung sepatu tetap eksis dalam memproduksi sepatu kulit berkualitas. “Harapannya semoga produk yang kami tawarkan tetap eksis di pasaran dan terus berkembang,” pungkasnya.
Kampung Sepatu Gadang rupanya mampu memotivasi perajin sepatu lain di wilayah Kota Malang untuk berkembang. Seperti di Polehan, ada pula produk sepatu kulit merek Sello Shoe yang juga mampu tembus pasaran Jerman hingga Amerika Serikat. Sepatu kulit handmade buatan Timotius Darmawanto ini telah dirintis sejak 2011 silam. Ada berbagai jenis dan mode, termasuk sepatu kulit kombinasi dan sepatu kulit rajut. “Sepatu kulit rajut ini kayak anyaman bambu, tapi itu kulit. Tingkat kesulitannya tinggi dan jarang ada di pasaran. Harganya mulai Rp300 ribu hingga jutaan rupiah,” kata Timotius Darmawanto, seperti dilansir Kumparan.