JAKARTA – Rupiah mampu melanjutkan tren positif pada perdagangan Senin (30/5) pagi setelah angka inflasi AS bulan April 2022 dilaporkan melandai. Menurut paparan Bloomberg Index pukul 09.25 WIB, mata uang Garuda terapresiasi 39 poin atau 0,27% ke level Rp14.527,5 per dolar AS. Sebelumnya, spot ditutup menguat tajam 46 poin atau 0,31% di posisi Rp14.566,5 per dolar AS pada transaksi Jumat (27/5) sore.
Menurut pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, penguatan rupiah kemarin seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko. Indeks saham Eropa dan AS terpantau naik, demikian juga dengan indeks saham Asia. “Penurunan indeks dolar AS mungkin menunjukkan pasar sudah mengalihkan perhatiannya dari rencana kenaikan suku bunga The Fed untuk sementara waktu,” ujar Ariston, seperti dikutip dari Antara.
Sementara itu, untuk perdagangan har ini, analis Monex Investindo Futures, Faisyal, mengatakan bahwa rupiah bisa kembali menguat jika data inflasi AS lebih rendah dari yang pasar proyeksikan. Jika pelaku pasar memandang inflasi AS melemah, maka pandangan bahwa agresivitas The Fed mulai mengendur bisa membawa rupiah untuk bergerak di zona hijau.
Seperti diketahui, pada Jumat waktu setempat, inflasi AS menurut personal consumption expenditure (PCE) atau data belanja konsumsi perorangan pada bulan April 2022 dilaporkan tercatat 4,9% atau melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,2%. Angka inflasi yang lebih rendah tersebut membuat optimisme pasar bangkit, terlihat dari lonjakan harga indeks saham di AS.
Berbanding terbalik, ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail, menilai bahwa rupiah masih akan cenderung bergerak melemah. Penyebabnya adalah Federal Reserve diproyeksikan masih akan menaikkan suku bunga acuan mereka sebanyak 50 basis poin. “Rupiah akan bergulir pada kisaran Rp14.580 hingga Rp14.600 per dolar AS,” ujar Mikail, dilansir dari Kontan.
Nyaris senada, Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, seperti diwartakan bisnis, melihat bahwa mata uang Garuda akan dibuka fluktuatif, tetapi ditutup melemah di kisaran Rp14.540 hingga Rp14.590 per dolar AS. Risalah pertemuan The Fed yang baru saja dirilis menunjukkan bahwa sebagian peserta percaya kenaikan suku bunga 50 basis poin akan sesuai pada pertemuan kebijakan Juni dan Juli 2022.