India Batasi Ekspor Beras Karena Khawatir Harga Pangan Global Meningkat

Beras untuk Pangan Global - www.longbeach.gov
Beras untuk Pangan Global - www.longbeach.gov

New Delhi – India telah membatasi ekspor beberapa varietas beras mulai Jumat (9/9), karena khawatir harga pangan global yang terus meningkat. Sebagai pemasok beras terbesar di dunia, India lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan domestiknya akan bahan pangan di tengah tekanan global. 

Bacaan Lainnya

Pemerintah mengatakan telah melarang ekspor beras pecah, biji-bijian terfragmentasi yang umumnya lebih murah dan lebih mudah diakses oleh masyarakat miskin. India juga telah mengenakan pajak 20% atas penjualan ekspor beberapa varietas, termasuk beras merah sekam dan beras putih giling.

Langkah itu dilakukan di tengah kekhawatiran atas produksi beras yang lebih rendah selama musim panen yang sedang berlangsung, akibat monsun yang tidak merata telah membuat beberapa daerah kering. Di luar India, keputusan itu kemungkinan akan memicu kekhawatiran atas inflasi pangan yang sudah diperburuk invasi Rusia ke Ukraina. Rusia dan Ukraina merupakan pemasok gandum utama di pasar dunia.

“Harga beras cenderung lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir,” kata Sudhanshu Pandey, pakar pangan India kepada jurnalis Nikkei Asia. “Beras pecah yang juga digunakan dalam pakan ternak telah mencapai 22 rupee per kilogram, naik dari 16 rupee pada Januari 2022. Total tanam padi musim ini turun 3,8 juta hektare dibandingkan tahun 2021.”

Saat menjelaskan alasan pembatasan, Pandey juga dengan cepat mengecilkan risiko pasokan, dengan mengatakan skenario terburuk adalah kehilangan produksi sebesar 10 juta hingga 12 juta ton. Sementara itu, menurut data pemerintah India, negara tersebut diperkirakan telah menghasilkan rekor 130,29 juta ton beras pada tahun panen terakhir, dari Juli 2021 hingga Juni 2022, mengalahkan rata-rata lima tahun sebesar 116,44 juta ton. Namun, laporan Departemen Pertanian AS yang dirilis bulan lalu memperingatkan bahwa produksi beras India mungkin turun 0,9% tahun ini.

“Ini adalah penurunan pertama produksi beras India sejak 2015 hingga 2016,” kata USDA (United States Department of Agriculture). “Secara keseluruhan, India adalah produsen beras terbesar kedua di dunia, setelah China, dengan menyumbang 40% dari beras global. India juga mengekspor gandum ke lebih dari 150 negara, membantu memberi makan Asia, , Nepal, Vietnam, Benin, hingga Djibouti.”

Pada tahun keuangan yang berakhir pada bulan Maret 2022, total ekspor pertanian India tumbuh 19,92%, yakni mencapai USD50,21 miliar. Itu merupakan tingkat ekspor tertinggi yang pernah dicapai untuk bahan pokok seperti beras (USD9,65 miliar), gandum (USD2,19 miliar), gula (USD4,6 miliar) dan sereal lainnya (USD1,08 miliar).

Tetapi New Delhi telah membatasi ekspor makanan pada 2022. Beras adalah item ketiga yang dikenai pembatasan baru tahun ini karena pemerintah berupaya meningkatkan ketersediaan domestik dan mengekang kenaikan harga. Tingkat inflasi keseluruhan India mencapai 6,71% pada bulan Juli. Namun, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan angka Agustus melonjak terutama karena tingginya biaya makanan.

Pos terkait