Favorit Banyak Orang, Segini Harga Roti Boy 1 Lusin

Roti Boy
Roti Boy - www.traveloka.com

Roti Boy merupakan gerai bakery yang populer dengan Mexican bread-nya, alias roti kopi. Roti Boy mempertahankan ciri khas tekstur roti yang lembut, lengkap dengan isian butter dan tentunya topping coffee crust yang menggugah selera. Meski harga banderolnya relatif mahal, nyatanya sampai sekarang pelanggan setia Roti Boy masih banyak. Konsumen biasanya membeli Roti Boy bijian atau bahkan 1 lusin untuk dimakan bersama keluarga.

Ada beberapa menu yang ditawarkan oleh Roti Boy, misalnya saja Rotiboy seharga Rp14 ribu per buah, Rotigal Rp14 ribu, Choco Boy Rp14 ribu, Roti Boy x Kopiko Rp14 ribu, Krispy Stix (chocolate, cheese, garlic) Rp14 ribu, dan Ini Kopi Rp18 ribu per cup. Ada juga menu yang cocok untuk take away atau dibawa pulang, seperti roti Baby Boy (isi 10 pcs frozen Baby Boy & 2 packs Coffee Creme) seharga Rp110 ribu, Baby Gal (isi 10 pcs frozen Baby Gal & 2 packs Vanilla Creme) Rp110 ribu, Krispy Stix (15 pcs frozen Baby Stix) Rp65 ribu, dan Ini Kopi Susu 1 Rp51 ribu.

Bacaan Lainnya

Rotiboy sendiri didirikan sejak tahun 1998 silam di Penang, Malaysia. Sampai saat ini, Roti Boy telah mempunyai cabang yang tersebar di berbagai negara, seperti Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Indonesia. Di Tanah Air, Roti Boy pertama kali beroperasi pada Desember 2004, kemudian berkembang jadi lebih dari 50 outlet yang menyebar di berbagai kota.

Untuk menjamin kenyamanan konsumen saat mengonsumsi produk, Roti Boy juga sudah mengantongi sertifikasi dari LPPOM MUI. “Konsumen sudah sangat kritis terhadap kehalalan produk. Karena itu, saya sangat mengapresiasi respon manajemen Rotiboy yang kini sudah memiliki sertifikat halal,” kata mantan Direktur LPPOM MUI Ir. Lukmanul Hakim, M.Si beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari Detik.

Lukmanul juga menegaskan bahwa proses sertifikasi dilakukan dengan audit oleh LPPOM MUI dan fatwanya ditetapkan oleh Komisi Fatwa MUI sebagai pelayanan dan perlindungan bagi umat dari produk-produk yang konsumsinya dilarang agama. “Kalau dalam proses sertifikasi halal diperlukan biaya operasional, itu merupakan konsekuensi logis dari pekerjaan yang dilakukan dengan langkah-langkah jelas, transparan, dan akuntabel,” tandasnya.

Pos terkait