jakarta – Perkutut termasuk jenis burung yang dipelihara banyak orang. Pasalnya, selain dapat mengeluarkan bunyi yang khas, burung ini dipercaya bisa mendatangkan rezeki bagi pemiliknya. Di pasaran sendiri, perkutut hadir dalam beragam varian, salah satunya perkutut jambul garuda. Dengan segala ‘tuahnya’, harga burung ini memang dapat dikatakan cukup lumayan.
Di salah satu forum jual beli online misalnya, burung perkutut jambul garuda yang masih calon dijual dengan harga Rp700 ribuan per ekor. Sementara itu, pedagang yang lain menawarkan dengan harga Rp1,1 jutaan per ekor untuk yang sudah dewasa. Ada pula yang menjual sepasang perkutut jambul garuda dan perkutut katuranggan lurah dengan harga Rp2 jutaan.
Sesuai namanya, perkutut katuranggan jambul garuda memiliki bentuk jambul seperti halnya jambul burung garuda yang sering kita lihat pada lambang negara kita. Selain dipercaya mampu membawa tuah, keberadaan unggas tersebut memang semakin langka dan sudah jarang ditemukan, sehingga tidak heran jika kemudian harganya tergolong tinggi.
Lalu, apakah burung perkutut memang benar-benar bisa mendatangkan rezeki bagi pemiliknya? Menurut keterangan praktis kejawen, Mbah Yadi, seperti dilansir dari Mapay Bandung, beberapa jenis perkutut memiliki yoni besar yang dapat menambah rezeki berupa uang dan kekayaan ke dalam rumah pemiliknya. “Perkutut katuranggan songgo ratu misalnya, bisa menarik kekayaan berupa uang dan harta benda,” katanya.
Terlepas dari benar atau tidaknya tuah tersebut, perkutut adalah salah satu burung yang dapat berkicau dengan suara yang merdu. Agar dapat mengeluarkan kicau yang oke dan akhirnya menang kontes, selain sering dilatih, ternyata pemilik juga perlu memperhatikan pakan perkutut. Dilansir dari Suara Merdeka, kacang hijau yang sudah direbus dipercaya dapat membuat kicauan perkutut menjadi merdu dan besar.
Pakan lainnya yang bisa dicoba adalah kencur. Seperti pada manusia, manfaat kencur untuk burung adalah menyehatkan, menghilangkan dahak, mengatasi radang tenggorokan, menguatkan pita suara, dan menguatkan napas. Cara memberinya juga sama dengan kacang hijau, cukup 2 sampai 3 biji (dipotong sebesar biji kacang hijau) setiap 3 sampai 7 hari sekali.