Kualitasnya Bagus, Harga Pensil Faber-Castell 2B 1 Pack Mulai Puluhan Ribu Rupiah

Harga Pensil Faber-Castell 2B 1 Pack
Pensil Faber-Castell (Sumber : faber-castell.co.id)

Faber-Castell dikenal sebagai produsen alat tulis terkemuka asal Jerman yang cukup terkemuka di dunia. -produknya telah dipasarkan secara luas ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Dari sekian banyak produk lengkap yang ditawarkan, produk pensil termasuk yang paling laris-manis di pasaran. Harga pensil Faber-Castell 2B 1 pack bervariasi, namun umumnya cukup murah.

pensil Faber-Castell sendiri ada bermacam-macam jenisnya. Yang paling umum adalah pensil hijau klasik dengan mata pensil hitam, yakni Castell 9000. Castell 9000 terdiri dari varian 3B, 2H, B, 4B, 5B, 6B, 7B, F, jumbo graphite 2B, HB, hingga 8B. Ada juga varian pensil Grip 2001 yang memiliki desain unik dan ergonomis dengan segitiga. Grip 2001 terdiri dari 5 tingkat kekerasan yang berbeda, yakni H, HB, 2H, 2B, dan B.

Bacaan Lainnya

Adapun harga pensil Faber Castell 2B 1 pack saat ini sekitar Rp21 ribuan sampai Rp30 ribuan per box isi 12 pcs (1 lusin). Sedangkan harga eceran per sekitar Rp4 ribuan. Harga pensil Faber Castell 2B 1 pack yang berlaku di setiap tempat bisa saja berbeda-beda, tergantung dari penawaran penjual.

Tak hanya punyai varian yang lengkap, Faber Castell Internasional Indonesia (FCII) pun menjamin bahwa seluruh kayu yang digunakan dalam proses pensil-pensilnya, khususnya kayu pulai dan jabon masuk dalam sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC).

“Sekitar 52 persen kayu dari kami disertifikasi FSC. Dan sekitar 42 persen menggunakan sertifikasi internasional untuk kehutanan, Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC). Sementara itu, sekitar 6 persen kayu kami gunakan sertifikasi SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu). Yang SVLK ini sertifikasi dari dalam negeri,” jelas Manager Quality Control FCII Sapto, seperti dilansir Kumparan.

Lebih lanjut Sapto mengemukakan, sertifikasi 52% kayu untuk mereka dengan FSC ini dilakukan guna menjamin pangsa internasional. Sedangkan 42% memakai sertifikasi internasional lantaran memakai kayu dari produksi Eropa dan Amerika, yakni kayu sedar dan whitefir. “Sedangkan, 6 persen kayu sertifikasi lokal SVLK itu jenisnya jabon. Karena belum semua kayu jabon kami tersertifikasi FSC, jadi kami gunakan sertifikasi lokal dulu,” paparnya.

Pos terkait