PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) masih menjadi perusahaan ekspedisi yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini. Tak hanya untuk mengirim barang-barang berukuran kecil saja, JNE juga banyak digunakan untuk mengirim barang-barang berukuran besar dan berat seperti gitar. Untuk menambah keamanan dan mencegah barang rusak di perjalanan, pengirim pun bisa menambahkan fitur asuransi dan packing kayu di JNE. Lantas, berapa harga packing kayu gitar JNE?
Harga atau biaya packing kayu JNE bervariasi, tergantung ukuran barang yang hendak dikemas. Secara garis besar, untuk menghitung biaya, digunakan rumus (berat awal + berat penambahan packing kayu) x ongkos kirim per kg kota tujuan + asuransi (0,2 persen dari harga barang) + biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Sebagai contoh, apabila Anda mengirim gitar seharga Rp4.000.000, maka biaya asuransi yang akan dikenakan oleh JNE adalah (0,2% x Rp4.000.000) + Rp5.000 = Rp13.000. Jadi, total biaya yang harus Anda keluarkan terdiri dari ongkos kirim ditambah biaya asuransi sebesar Rp13.000 tadi. Bila ongkos kirim terbilang Rp22.000, maka total yang Anda bayarkan adalah Rp22.000 + biaya asuransi (Rp13.000) = Rp35.000.
Untuk gambaran, di beberapa marketplace biasanya para pedagang online menawarkan opsi pengiriman gitar menggunakan packing kayu. Ada yang fitur packing kayu ini sudah dimasukkan dalam harga gitar. Ada juga yang merupakan opsi terpisah, sehingga perlu ditambahkan ketika pembeli melakukan check out belanjaan.
Salah satu penjual gitar online asal Jakarta Utara mematok harga packing kayu gitar elektrik via JNE Cargo (Trucking) sebesar Rp100 ribu. Sedangkan untuk gitar akustik dan gitar bass biaya packing kayu sebesar Rp125 ribu per gitar. Harga packing kayu gitar JNE dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, biaya yang diterapkan di setiap tempat bisa saja berbeda.
Untuk mendukung keandalan armada logistik, JNE juga belum lama ini menjalin kerja sama dengan PT Otto Menara Globalindo (McEasy). Kerja sama digitalisasi transportasi untuk armada logistik ini dilakukan supaya pengiriman lebih efisien dan terintegrasi.
“MoU ini difokuskan pada proses percepatan digitalisasi sistem logistik dari armada JNE yang menjadikan proses bisnis yang efisien sehingga seluruh proses pemenuhan pesanan terjadi pada satu sistem yang terintegrasi,” kata Presiden Direktur JNE, Mohammad Feriadi Soeprapto, seperti dilansir Jnewsonline.