Nastar bisa dibilang sebagai salah satu kue kering yang sangat populer pada momen-momen tertentu, seperti Hari Raya idul fitri (Lebaran), Imlek, Natal, dan sebagainya. Jajanan satu ini terkenal dengan ciri khas isian selai nanasnya yang legit dan tekstur cookies-nya yang renyah namun lembut, sehingga ketika digigit akan menciptakan sensasi tersendiri. Kue nastar biasanya dijual per toples kemasan 250 gram (1/4), 500 gram (1/2) gram, atau bahkan dijual kiloan (1 kg) dengan harga yang beragam, tergantung kualitasnya.
Apabila nastar dibuat dengan resep yang menggunakan bahan-bahan yang premium, maka harga banderol nastar pun akan semakin mahal pula. Di pasaran online misalnya, harga nastar 250 gr relatif murah, mulai Rp25 ribu saja. Namun, jika memakai bahan premium seperti butter Wijsman dan keju Edam, maka harga nastar 250 gram bisa dibanderol sekitar Rp47 ribu sampai Rp90 ribuan per toples.
Lain lagi dengan harga nastar di bakery ternama seperti Holland Bakery. Kue nastar toples segi 4 ditawarkan seharga Rp96 ribu, sedangkan untuk nastar toples segi 8 harganya Rp112.500. Kemudian, di Harvest Cakes harga nastar per toples lebih mahal lagi, mencapai Rp125 ribuan.
Meskipun terlihat sepele, nyatanya berbisnis kue kering seperti nastar, kastengel, dan lain-lain di momen menjelang Lebaran memang menguntungkan. Bahkan, seorang wanita asal Buleleng, Janarti mengaku berhasil membantu perekonomian keluarga dari berjualan kue kering sejak tahun 2000. Dengan modal awal Rp500 ribu, Janarti memberanikan diri membuka bisnis kue nastar yang kemudian ia namai dengan Saje.
Dengan mempelajari resep dari internet, Janarti pun mulai menjajakan kue kering tersebut. “Setelah saya jual, mendapatkan uang. Pelanggan semakin bertambah, sehingga bertambah pula jenis kue keringnya. Sekarang ada 8 jenis kue kering yang saya jual, serta abon ayam, abon ikan, kacang mete, dan egg roll,” kisahnya, seperti dilansir dari Tribunnews.
Meski sempat vakum setahun pada 2017, Janarti kembali membuka bisnis kue kering pada 2018 dan mulai menjualnya lewat media sosial dengan kisaran harga Rp40 ribu sampai Rp55 ribu per 25 gram. Lewat bisnis kue kering tersebut, Janarti sekarang mengaku dapat meraup omzet hingga Rp25 juta per bulan. Bahkan saat Hari Raya Galungan, Nyepi, dan Imlek, omzetnya bisa tembus Rp40 juta. Kebanyakan kue-kue itu dijual dalam bentuk parcel.