JAKARTA – Rupiah mampu mempertahankan posisi di teritori hijau pada perdagangan Senin (4/4) sore setelah harga minyak mentah dunia terpantau terus merosot, sekaligus mengikis kekhawatiran tekanan inflasi. Menurut paparan Bloomberg Index pukul 14.59 WIB, mata uang Garuda berakhir menguat 15 poin atau 0,10% ke level Rp14.355 per dolar AS.
Sementara itu, mata uang di kawasan Benua Asia terpantau bergerak variatif terhadap greenback. Yuan China menjadi yang paling terpuruk setelah anjlok 0,36%, diikuti ringgit malaysia yang terdepresiasi 0,13%, dan won Korea Selatan yang melemah 0,12%. Sebaliknya, peso Filipina mampu menguat 0,21%, sedangkan baht Thailand dan yen Jepang sama-sama naik 0,06%.
“Rupiah diperkirakan akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini, seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia sehingga bisa meredakan tekanan inflasi,” tutur analis pasar uang, Ariston Tjendra, dilansir dari Viva. “Penurunan harga minyak mentah ditopang komitmen AS untuk melepas cadangan strategis minyak mentah mereka sebesar 1 juta barel per hari ke pasar untuk menutupi pengurangan suplai dari Rusia karena sanksi ekonomi.”
Selain itu, penurunan harga minyak mentah juga disebabkan gencatan senjata yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab dan kelompok Houthi, yang menghentikan operasi militer di perbatasan Arab Saudi-Yaman. Faktor lainnya adalah lockdown di beberapa kota di China imbas meningkatnya kasus Covid-19 di Negeri Panda yang telah menembus angka 13 ribu kasus per hari.
Menurut data Bloomberg Index, pada pukul 07.25 WIB tadi, harga minyak mentah berjangka Brent turun 0,74% menjadi 103,65 dolar AS per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melorot 0,86% ke level 98,41 dolar AS per barel setelah sepanjang pekan kemarin sudah anjlok hingga 13%.
Dari pasar ekuitas, saham Hang Seng Hong Kong memimpin kenaikan di antara saham Asia-Pasifik pada hari Senin. Pada perdagangan pagi tadi, indeks Hang Seng naik 1,42% ketika saham Tencent melonjak 2,06%. Saham perusahaan teknologi asal China lainnya juga turut terkerek, dengan indeks Alibaba menguat 2,83%, sedangkan indeks NetEase terbang 4,43%.