Harga Minyak Goreng Meroket, Pengusaha Kerupuk di Malang Berhenti Produksi

Pengusaha Kerupuk di Malang - (YouTube: PasarKita)
Pengusaha Kerupuk di Malang - (YouTube: PasarKita)

MALANG – Pemerintah pusat telah menarik kebijakan eceran tertinggi (HET) minyak goreng Rp14.000 per liter. Kini, minyak goreng memang tak lagi langka, tetapi harganya terpantau melejit. Harga minyak goreng yang kini mencapai Rp25 ribu per liter itu rupanya berimbas pada hampir semua pelaku usaha kuliner, termasuk pengusaha kerupuk di Kota Malang yang terdampak mahalnya minyak goreng dan sementara memilih berhenti produksi.

Zaenal Abjad, produsen kerupuk yang berlokasi di Jl. Raya Gadang, Sukun, Kota Malang sudah beberapa hari terakhir berhenti produksi. Keputusan tersebut dipilihnya lantaran bahan baku utama minyak goreng terus meroket hingga tiga kali lipat dari harga normal. Padahal, pengusaha kerupuk seperti dirinya setidaknya membutuhkan lebih dari 60 liter minyak goreng untuk sekali produksi. “Para ini repot mengaturnya karena biaya produksi meningkat. Tak hanya minyak goreng, tepung juga ikut naik hampir Rp1 juta per kuintal,” tandasnya. 

Bacaan Lainnya

Selama tingginya minyak goreng, Zaenal pun memutar otak untuk tetap produktif, seperti mengurangi ukuran kerupuknya. Namun, berhenti produksi sembari menunggu turunnya harga minyak goreng menjadi pilihan tepat saat ini agar ia tidak merugi. Selain berhenti produksi, Zaenal menyiasati biaya produksi yang tinggi dengan meliburkan sementara beberapa karyawannya. “Pegawai harus diberhentikan dulu selama seminggu, kalau tidak bakal merugi,” tambahnya.

Selain produsen, konsumen pun tentu merasa keberatan dengan naiknya minyak goreng yang berimbas pada turunnya produksi kerupuk. Zubaedah misalnya, dia kerap membeli kerupuk buatan Zaenal untuk dijual kembali. Seiring kenaikan harga minyak, dia pun memaklumi jika harga kerupuk ikut naik. Dia berharap pemerintah terkait bisa memberi solusi bagi masyarakat agar harga minyak goreng di pasaran dapat kembali normal. “Tidak apa-apa kalau memang harga kerupuk naik, kan harga minyak goreng memang mahal. Kalau bisa sih harga minyak goreng segera turun,” ucapnya. 

Berdasarkan pantauan langsung di lapangan, sebagian masyarakat Kota Malang antre untuk membeli minyak goreng murah di sejumlah supermarket seperti Superindo. Saat ini, Superindo menawarkan minyak goreng kemasan Superindo dengan promo sebesar Rp20 ribu per liter. Sementara harga untuk merk lain, mencapai Rp30 ribu per liter. Harga tersebut berbeda jauh di pasaran dan tentunya berhasil menarik minat masyarakat.

Untuk menanggulangi minyak goreng kemasan yang terus naik, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mewajibkan pengusaha atau perusahaan minyak goreng menyediakan minyak goreng curah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 8 Tahun 2022 yang diundangkan 18 Maret 2022 dan ditandatangani oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Penyediaan minyak goreng curah ini dilakukan untuk jangka waktu enam bulan dan dapat diperpanjang oleh Menperin berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Kewajiban penyediaan minyak goreng curah tersebut dilakukan untuk menjamin ketersediaan dan kestabilan minyak goreng curah agar terjangkau bagi masyarakat dan pelaku UMK.

Pos terkait