Sebelum menjadi secangkir minuman yang memiliki aneka cita rasa unik, kopi rupanya memerlukan proses pengolahan yang cukup panjang. biji kopi kering juga perlu dipisahkan dari kulit arinya menggunakan mesin huller. Dibandingkan metode tradisional, penggunaan mesin huller dapat mempercepat proses pengolahan kopi kering. Harga mesin huller kopi kering berkisar jutaan rupiah di pasaran.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mesin huller berfungsi untuk memisahkan kulit dengan buah kopi setelah dipanaskan pada sinar matahari. Selain itu, mesin ini dapat memisahkan antara biji kopi bersih dengan kulit tanduknya. Penggunaan mesin huller dapat meminimalisir biji kopi pecah selama proses pengupasan.
Petani kopi di Kecamatan Pasirjambu, Bandung, Jawa Barat, Sopian menjelaskan, setelah dipetik, buah kopi matang atau disebut ceri kopi harus dijemur di bawah sinar matahari dan dibolak-balik secara berkala. Setidaknya butuh waktu 2-3 hari hingga lapisan kulitnya terbuka. “(Buah kopi yang dikupas) disebutnya gabah. Ini sudah terlihat biji, tapi (biji kopi) masih menempel di cangkangnya (sisa kulit buah),” jelas Sopian seperti dilansir Detik.
Kemudian, proses penjemuran biji kopi hingga siap terlepas sempurna dari kulitnya butuh waktu sekitar 2 minggu. Apabila sudah cukup kering, gabah kopi itu dikupas dari cangkangnya dan dibersihkan dari sisa-sisa kulit yang menempel. Proses tersebut biasa dilakukan dengan menggunakan mesin huller. “Lama penjemuran itu juga tergantung kualitas mesinnya. Kalau mesinnya bagus, masih agak basah pun bisa digiling gabahnya,” tutur Sopian.
Sebagai gambaran, harga mesin huller atau pengupas kopi kering kapasitas 250 kg per jam dibanderol Rp5,3 juta, ada juga yang menjual seharga Rp3 juta untuk kapasitas 300 kg per jam. Harga mesin huller kopi kering bisa berbeda-beda di setiap tempat.
Biji kopi yang sudah dikelupas kulitnya tersebut masih bersifat mentah walaupun sudah dijemur dalam waktu lama. Untuk mematangkan biji kopi diperlukan proses roasting. Dalam tahap itu, kopi akan dipanggang untuk menghilangkan kadar airnya. Setelah diroasting, kopi baru bisa disajikan dengan cara digiling kasar, halus, atau bahkan ditubruk, tergantung selera konsumen.