Habitatnya di Gurun, Harga Kura-kura Sulcata Baby Ternyata Mahal

Kura-kura Sulcata Baby - id.pinterest.com
Kura-kura Sulcata Baby - id.pinterest.com

Peminat kura-kura darat seperti jenis sulcata ternyata terus bertambah di Air. Meski harga banderolnya relatif mahal, para penghobi tetap tertarik untuk memelihara kura-kura sulcata sejak masih baby. Di pasaran online saja harga kura-kura sulcata baby bisa mencapai jutaan per .

Bacaan Lainnya

Adapun kura-kura sulcata baby ukuran 5-5,5 cm dijual mulai Rp750 ribu. Kemudian, kura-kura sulcata baby ukuran 6-7 cm harganya Rp850 ribu, dan yang ukurannya sudah 8 cm lebih rupanya dibanderol hingga Rp1,35 juta per ekor. Luar biasa bukan?

Lantas, apa yang menjadikan kura-kura sulcata mahal? Kura-kura asal gurun di Afrika ini dikenal memiliki ukuran yang besar, tangguh, dan umurnya panjang. Tak seperti kura-kura air yang cangkangnya berwarna kehijauan, kura-kura sulcata memiliki cangkang dan kulit berwarna cokelat kekuningan yang sepintas mirip warna pasir gurun.

Selain menarik untuk dipelihara, berbisnis jual-beli kura-kura sulcata kabarnya cukup menguntungkan. Bagaimana tidak? Harga seekor bayi sulcata jenis biasa saja bisa mencapai Rp1 jutaan. Sulcata jenis morph ivory dengan warna badan dominan kuning dan mata hitam harganya mencapai Rp25 juta, sedangkan harga baby sulcata albino bisa mencapai harga Rp60 juta. “Semakin besar, sulcata makin mahal,” kata penghobi kura-kura sulcata, Tegar Awan Sabrang Cakrawala asal Gentan, Baki, Sukoharjo, seperti dilansir dari Jawapos.

Lantaran habitat aslinya di gurun, sulcata tergolong hewan berdarah , sehingga perlu perhatian khusus supaya suhu tubuhnya tetap normal. Suhu kandangnya harus berada di angka 32-35 derajat celsius. Selain itu, kura-kura ini perlu rajin-rajin dijemur. “Suhu di Solo ini kan rata-rata sekitar 30 derajat celcius. Jadi sudah sangat membantu. Namun kalau mau lebih aman, ya kandangnya bisa dilengkapi lampu ultraviolet dan pemanas ruangan,” jelasnya.

Urusan makanan pun, baik kura-kura sulcata yang bayi sampai tak banyak variasi. Hanya takaran pakan saja yang dibedakan. Di habitat aslinya, kura-kura darat yang hidup di gurun tersebut lebih sering mengonsumsi kaktus dan rumput liar.

“Sulcata ini herbivora. Kalau yang sedikit mahal bisa diberikan kaktus, daun murbei, dan bunga/daun sepatu. Kalau mau irit, ya sawi, pakcoy (sawi sendok), selada keriting. ini bisa ditambah timun, pepaya atau labu. Kalau mau pertumbuhan lebih baik, bisa diberi pelet khusus sulcata,” pungkasnya.

Pos terkait