Intrauterine Device (IUD) atau KB spiral termasuk alat kontrasepsi yang banyak dipercaya oleh para wanita di Indonesia. Secara umum, ada dua jenis IUD yang beredar di Tanah Air, yakni IUD berlapis tembaga dan IUD berisi hormon. Biasanya, IUD termahal adalah IUD yang berlapis hormon. Sedangkan IUD tembaga harganya relatif lebih terjangkau.
IUD hormonal melepaskan progestin, hormon yang berfungsi mengentalkan lendir di leher rahim, sehingga mencegah pertemuan sperma dengan sel telur. Ada beberapa merk IUD hormonal, seperti Mirena (mencegah kehamilan hingga 6 tahun), Kyleena (hingga 5 tahun), Liletta (hingga 4 tahun), dan Skyla (hingga 3 tahun). Dari beberapa merek tersebut, yang lebih mudah ditemukan di Indonesia biasanya adalah Mirena. Merk satu ini juga bisa dibilang IUD hormonal termahal, karena harganya bisa mencapai Rp2,6 jutaan.
Menurut dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, angka kegagalan IUD lapis tembaga sekitar 0,52 per 1.000 pemakai. Sedangkan, angka kegagalan IUD berisi hormon sekitar 0,06 per 1.000 pemakai. “IUD berisi hormon memiliki angka kegagalan KB lebih rendah tetapi tidak signifikan secara statistik. Selain angka kegagalan, angka kejadian kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) pada IUD berisi hormon lebih rendah hingga seperempat dari IUD biasa,” katanya, seperti dikutip dari Detik.
Lebih lanjut dr Hari menambahkan, penggunaan IUD hormonal signifikan menurunkan kejadian perdarahan yang umumnya berlangsung lebih lama, banyak, dan tidak teratur seperti pada pemakaian IUD tembaga. Sayangnya, harga IUD hormonal masih sekitar 10 kali lipat harga IUD berlapis tembaga. “Tetapi apabila kita memikirkan efisiensi biaya yang dikeluarkan untuk durasi 5 tahun, maka harga tersebut masih lebih murah dibanding pil KB dengan kualitas hormon yang sejajar,” paparnya.
Sebagai perbandingan, IUD tembaga yang beredar di pasaran Indonesia biasanya merk Andalan yang harganya hanya kisaran puluhan ribu hingga Rp100 ribuan. Sedangkan IUD tembaga yang termahal adalah merk Nova T dengan harganya Rp300 ribuan lebih. Pemasangan IUD bisa dilakukan di dokter kandungan, bidan, maupun puskesmas.