Getah damar adalah getah yang dihasilkan dari pohon damar. Biasanya getah damar banyak dimanfaatkan untuk campuran aneka vernis atau pelindung kayu, campuran cat, tinta, hingga kosmetik. Getah damar jenisnya ada beragam, mulai dari getah damar batu, damar hitam atau damar kopal, hingga damar mata kucing yang merupakan jenis paling populer. Harga getah damar kucing dibanderol beragam, tergantung kualitas atau grade-nya.
Getah damar mata kucing begitu populer karena manfaatnya banyak, misalnya untuk digunakan dalam pabrik industri pembuatan plastik, pelapis lukisan, sebagai dupa, mata cincin, bahan perekat, dan sebagainya. Getah damar ini disebut mata kucing lantaran berbentuk kristal bening mirip mata kucing.
Di pasaran online, getah damar kucing grade AB asal Lampung seberat 100 gram dibanderol Rp5 ribuan. Sedangkan harga getah damar mata kucing 1 kg (kilogram) berkisar antara Rp17 ribuan sampai Rp97 ribuan. Harga getah damar mata kucing dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, harga getah damar mata kucing yang berlaku di setiap tempat bisa saja berbeda-beda.
Sayangnya, nilai jual damar mata kucing di Kabupaten Pesisir Barat kabarnya kini semakin anjlok, hanya sekitar Rp10 ribu sampai Rp11 ribu dari harga normal sebelumnya yang mencapai Rp35 ribu per kg. Menurut Syarif, petani warga Pekon (Desa) Penangahan, Kecamatan Karya Penggawa, harga getah damar mata kucing tak sebanding dengan biaya kebutuhan hidup sehari-hari.
“Masyarakat disini mayoritas petani damar, pergi pagi pulang sore untuk mengambil damar hanya di hargai Rp10.000/kg. Sangat tidak sesuai dengan usaha dan kerja keras kami untuk mengambil damar,” tutur Syarif, seperti dilansir dari Kupastuntas.
Ia menjelaskan, para petani harus berjalan berkilo-kilo meter untuk sampai di kebun damar yang ada di tengah hutan, jalan yang ditelusuri pun hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki, tidak ada motor apa lagi mobil. “Untuk panen getah damar kita harus manjat mohon yang tingginya sampai belasan meter menggunakan alat seadanya risikonya sangat tinggi, nyawa loh taruhannya di tengah hutan kalau kita ada apa-apa gimana, tapi hanya dihargai segitu,” keluhnya.
Ia berharap supaya pemerintah setempat dapat mencari solusi mengenai permasalahan tersebut, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani damar mata kucing yang sebagian besar bergantung pada usaha tersebut.