Garam merupakan komoditas yang dibutuhkan untuk berbagai sektor, mulai dari rumah tangga hingga industri. Di pasaran tersedia bermacam-macam merek garam, salah satunya garam cap Segi Tiga Biru. Harga garam Segitiga Biru dibanderol bervariasi, tergantung ukuran kemasannya.
Sebagai contoh, garam krosok cap Segitiga Biru kemasan 1000 gram (1 kg) dibanderol seharga Rp3.900. Kemudian, ada juga garam masak cap Segi Tiga Emas ukuran 250 gr seharga 2.000, ukuran 500 gram Rp3.900, garam masak cap Segi Tiga Emas 90 gram Rp950, garam cap Segitiga Bintang 150 gram harganya Rp1.100, dan garam Segi Tiga Emas 1 bal 250 gr x 40 pcs harganya Rp60 ribu. Harga garam Segitiga Biru yang berlaku di setiap tempat kemungkinan bisa berbeda-beda.
Sejak pertengahan Juni 2022 lalu, harga garam rupanya dilaporkan semakin tinggi. Tetapi sayang, para petani garam tak dapat menikmati tingginya harga garam. “Petani garam sekarang sudah tidak memiliki stok garam, sudah habis dijual saat panen akhir tahun lalu,” kata seorang petani garam di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Robedi, seperti dilansir dari Republika.
Robedi mengungkapkan, harga garam saat ini sudah mencapai Rp1.200 per kilogram. Padahal, ketika petani garam memasuki akhir musim kemarau tahun lalu, harga garam masih ada kisaran Rp700 – Rp800 per kilo. Kenaikan harga garam sendiri kabarnya telah terjadi sejak beberapa bulan lalu dan terus merambat sampai sekarang di angka Rp1.200 per kg.
Menurut Robedi, masa produksi garam tahun lalu hanya sekitar 2 bulan. Hal itu karena singkatnya musim kemarau, sehingga mengakibatkan produksi garam oleh petani jadi terhambat. “Hasil produksi tahun kemarin hanya sedikit, langsung dijual untuk memenuhi kebutuhan,” papar Robedi. Sampai sekarang, para petani garam di wilayah Robedi ternyata masih belum memulai lagi masa produksi garam. Ia menuturkan, masa produksi garam rencananya akan dilakukan pada bulan Juli ini.
Ketika dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Asosiasi Petani Garam (Apgasi) Jawa Barat, M Taufik membenarkan bahwa harga garam sedang naik. Saat ini harganya mencapai Rp1.100 – Rp1.200 per kg. “Sekarang ini harga garam tinggi. Tapi petani tidak bisa menikmati karena stok garam mereka sudah habis,” paparnya.