Jakarta – Harga emas dilaporkan mencapai level tertinggi lebih dari 2 pekan pada hari Jumat atau Sabtu pagi WIB. Hal tersebut terjadi lantaran dolar AS mengambil napas setelah data pekerjaan Amerika Serikat berada jauh di bawah konsensus pasar, sehingga menimbulkan keraguan mengenai segera dimulainya tapering oleh Federal Reserve (The Fed).
Harga emas di pasar spot dilaporkan naik 1,2 persen menjadi USD1.777 per ounce, berada pada jalur kenaikan mingguan kedua berturut-turut. Sedangkan harga emas berjangka AS menguat 1,3 persen ke posisi USD1.781,60 per ons.
Sementara itu, data pekerjaan Amerika Serikat meningkat jauh lebih rendah dari harapan pasar pada bulan September 2021, namun perekrutan bisa meningkat pada bulan-bulan yang akan datang dikarenakan infeksi Covid-19 yang mereda. Kurs dolar AS sendiri melemah usai dirilisnya data tersebut, sehingga membuat logam mulia lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
“Emas telah melihat kenaikan yang baik karena data ini mengurangi kemungkinan bahwa kita akan melihat penurunan pada bulan november. Ini juga mendorong untuk melihat perak bergabung, dan itu akan memberi bull emas beberapa kepercayaan diri,” ungkap analis independen Ross Norman, seperti dilansir CNBC melalui Liputan6.
Bullion ada di posisi terdepan, dengan cepat mencari untuk menantang harga USD1.785 per ounce. “Sementara penurunan adalah kesimpulan yang sudah pasti, mungkin ada beberapa short covering mengikuti arus agresif yang terkait dengan harga November,” kata analis TD Securities.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan satu lagi laporan pekerjaan yang layak untuk menggerakkan proses pengurangan pembelian obligasi bulanan senilai USD120 miliar oleh bank sentral Amerika Serikat. Pengurangan stimulus dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi mengangkat imbal hasil obligasi, yang diterjemahkan ke dalam peningkatan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak membayar bunga.
“Tetapi agar narasi emas benar-benar meningkat lagi, kita memerlukan reli impulsif di atas USD1.950-60, atau ‘tertinggi vaksin pra-COVID-19′ dan itu akan membutuhkan katalis signifikan yang tidak ada di pasar saat ini,” ujar seorang pedagang logam mulia yang berbasis di New York.
Di sisi lain, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Sabtu (9/10), terpantau stagnan di level Rp914 ribu per 1 gram. Demikian pula dengan harga pembelian kembali (buyback) emas Antam yang masih stabil di Rp803 ribu per gram. Sedangkan di Pegadaian, harga emas cetakan UBS dijual Rp911 ribu per gram.