Jakarta – Harga emas terpantau naik dan menuju kenaikan mingguan pertama dalam 6 minggu pada perdagangan Jumat atau Sabtu WIB. Naiknya harga logam mulia ini didorong oleh mundurnya imbal hasil Treasury AS dan melemahnya nilai tukar kurs dolar AS yang mendukung daya tarif save haven bullion.
Harga emas hari ini di pasar spot dilaporkan naik 0,29 persen ke level USD1.723.34 per ounce, berada di jalur kenaikan mingguan lebih dari 1 persen. Harga emas saat ini menyusul rebound kuat dari level terendah lebih dari 1 tahun lalu di posisi USD1.680,25 pada perdagangan Kamis lalu. Sementara itu, harga emas berjangka amerika Serikat menguat 0,8 persen ke USD1.727,4.
Menurut kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Chicago, Phillip Streible, kurs dolar AS yang lebih rendah, penurunan saham pertumbuhan, dan penurunan hasil telah membantu menaikkan harga emas. “Pertemuan The Fed kemungkinan akan menjadi peristiwa volatilitas tinggi untuk emas, mungkin tidak ada banyak kenaikan tajam setelah minggu depan,” imbuh Streible, seperti dilansir dari CNBC melalui Liputan6.
Naiknya suku bunga acuan AS telah meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. “Dengan asumsi kenaikan (suku bunga) The Fed sebesar 75 bps pada bulan Juli, kami percaya sebagian besar risiko penurunan jangka pendek telah diperhitungkan; tetapi tren jangka panjang masih ke bawah,” ujar Analis Standard Chartered Suki Cooper.
Di samping itu, emas juga memperoleh dukungan dari pasar fisik yang responsif terhadap harga dan apabila risiko resesi semakin dalam. Di pasar fisik, permintaan terhadap emas meningkat di sejumlah hub Asia pekan ini lantaran harga yang lebih rendah telah menarik pembeli, sehingga memungkinkan dealer di Indonesia untuk mempersempit diskon.
Dari dalam negeri, harga emas batangan PT aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Sabtu (23/7), terpantau naik Rp5 ribu menjadi Rp970 ribu per 1 gram. Sedangkan harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik Rp5 ribu jadi Rp831 ribu per gram. Di Pegadaian, emas cetakan Antam dijual Rp1 juta dan cetakan UBS Rp942 ribu per gram.
